SLEMAN, iNews.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengaku sudah membuat berbagai kebijakan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar bisa bersaing di tingkat global. Saat ini indeks daya saing Indonesia berada di peringkat 37 dunia.
“Alhamdulillah kami telah berkontribusi pada peningkatan indeks daya saing global Indonesia ke peringkat 37 dari 140 negara pada tahun 2021,” kata Ida pada Pertemuan B20-G20 Dialogue Future of Work and Education Task Force, di Yogyakarta, Senin (15/8/2022).
Untuk meningkatkan kualitas SDM, Kementerian Ketenagakerjaan juga berkolaborasi dengan sektor swasta, organisasi tenaga kerja dan akademisi. Balai Latihan Kerja (BLK) ditransformasi menjadi pusat kompetensi dan peningkatan produktivitas. Selain itu juga program pemagangan yang berkualitas.
“Kami juga mendorong investasi dalam pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, investasi yang baik akan berkontribusi menciptakan kesempatan kerja, mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, mengembangkan kapasitas manusia, meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
“Untuk mewujudkan Future of Work butuh kolaborasi antara pemerintah dan swasta,” katanya.
Forum dialog antara B20 dan G20 ini merupakan salah satu cara berkolaborasi untuk merumuskan langkah menghadapi tantangan pekerjaan masa depan dan pekerjaan yang layak.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, tantangan di dunia kerja saat ini lebih kepada membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai SDM yang kemampuannya tepat dengan apa yang dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan ke depan.
"Untuk itulah kolaborasi antara kami dari Kadin rumahnya pengusaha, bersama dengan kemenaker. Harapannya ini adalah suatu langkah yang terus dilaksanakan bukan hanya sekali-sekali ini tapi kita terus melakukan suatu proses berkelanjutan," ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait