Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (foto: MPI/Erfan Erlin).

SLEMAN, iNews.id - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar mendorong semua desa di Indonesia membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes sangat diperlukan unuk mendukung pembangunan di tingkat desa. 
 
“Belum semua desa itu memiliki BUMdes, semuanya harus dibentuk,” kata Abdul Halim pada ASEAN Rural Culture Expo di Tebing Breksi, Rabu (27/7/2023) malam.

Menurut dia, BUMDes berperan merangkul dan menjembatani Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa meningkatkan produktivitasnya. BUMDes harus memiliki jejaring yang mampu mengembangkan UMKM di desanya.

Aspek rasio produktivitas untuk mempertahankan capaian miskin ekstrim nol persen. BUMDes diharapkan menjadi bagian produksi dari hulu sampai hilir dan konsolidator UMKM agar naik kelas sehingga produknya bisa dinikmati masyarakat luas.

"Di situlah peran BUMDes itu. Kami mendorong semua desa untuk segera membentuk BUMDes," ujar dia. 

BUMDes dituntut untuk membangun jaringan guna meningkatkan produktivitas UMKM di wilayahnya. Kemendes PTT sudah berupaya meningkatkan jaringan dengan menjalin kerja sama desa-desa di ASEAN.

Pada kegiatan ini dilakukan pameran produk-produk UMKM lintas negara, mulai dari produk dari Philipina, Thailand, hingga Vietnam. Pameran lintas negara ASEAN bisa dikembangkan ke level yang lebih tinggi. Jaringan kerja sama antar desa di ASEAN bisa dikembangkan karena banyak hal yang bisa dikembangkan baik dari sisi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.
  
"Ketika jaringan desa-desa ASEAN bagus, maka akan terjadi percepatan kerjasama badan usaha antardesa lintas negara," ujarnya. 

Halim mengatakan, BUMDes menjadi komponen penting dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Optimalisasi program agar penanganan bisa fokus dan tidak salah sasaran.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad menyatakan, UMKM di DIY sangat potensial dan bisa dikembangkan. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diangkat sejak dari lingkup desa.

"Desa banyak memberikan peranan yang besar dan banyak. Justru ini merupakan strategi bagaimana One Village One Product, mesti didukung dengan salah satunya teknologi. Khususnya dalam pengembangan pemasaran," katanya. 

ASEAN Rural Culture Expo merupakan rangkaian acara Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) Indonesia 2023 yang dihelat di Yogyakarta. Kegiatan ini memamerkan berbagai potensi ekonomi, budaya dan kerajinan dari berbagai negara ASEAN.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network