KABUL, iNews.id - Bom bunuh diri di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan menyebabkan ratusan orang tewas. Hingga saat ini tercatat ada 182 orang tewas yang terdiri 169 warga lokal dan 13 pasukan Amerika Serikat (AS).
Kelompok ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. ISIS-K atau ISIS Khorasan mempunyai basis di Afghanistan timur dalam beberapa tahun terakhir, terutama di provinsi Nangahar dan Kunar.
ISIS-K telah membentuk sel-sel di Kabul yang telah melakukan sejumlah serangan bunuh diri yang menghancurkan di dalam dan di luar ibu kota Afghanistan sejak 2016.
Seorang pejabat AS, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (28/8/2021), mengatakan setiap pelaku bom bunuh diri membawa sekitar 13 kilogram peledak yang diisi berbagai benda logam untuk memberikan efek mematikan. Pelaku meledakkan diri di tengah kerumuman yang menyebabkan banyaknya korban.
Pejabat yang meminta identitasnya tak disebutkan menambahkan, bom berdaya ledak tinggi hingga menembus gerbang bandara. Pasukan AS yang berjaga di dalam gerbang menjadi korban tewas, selain mereka yang berada di luar turut menjadi korban.
Dia melanjutkan, aksi bom bunuh diri berikutnya masih berpotensi terjadi. Dipekirakan para pelaku akan membawa bahan peledak lebih ringan yakni antara 3 sampai 5 kg.
Hal yang dikhawatirkan adalah para pelaku mampu menembus penjagaan hingga mencapai lokasi kerumuman warga yang mengantre di evakuasi di pintu gerbang bandara.
Namun ancaman serangan ISIS itu tak menghentikan upaya untuk mengevakuasi sekitar 500 warga AS yang masih tertahan di Afghanistan serta para penerjemah dan warga lokal.
Misi evakuasi beberapa hari ke depan akan menjadi saat paling berbahaya. Sebanyak 111.000 orang telah dievakuasi dalam 2 pekan terakhir, berdasarkan data Departemen Pertahanan AS.
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan masih ada ancaman yang "spesifik dan kredibel" terhadap bandara setelah serangan bom bunuh diri pada Kamis.
"Kami tentunya bersiap. Kami memantau ancaman ini, sangat-sangat spesifik, hampir secara real time," kata Kirby.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait