BANTUL, iNews.id - Berkunjung di Kabupaten Bantul jangan lupa untuk mencicipi kuliner mi lethek. Menu ini menawarkan mi dengan tekstur lembut yang dibuat secara tradisional.
Mi lethek merupakan salah satu makanan khas yang ada di Kabupaten Bantul. Menu ini dibuat dari tepung tapioka yang dihaluskan dengan tenaga sapi. Proses pembuatannya yang unik dan tradisional menjadikan tekstur minya lembut sehingga membuat konsumen ketagihan.
Berbeda dengan mi pabrikan, mi lethek warnanya akan kecoklatan tidak bisa putih bersih. Hal inilah yang menjadikan mi ini disebut mi lethek yang bermakna kotor.
Salah satu warung yang banyak diburu pengunjung adalah warung mi lethek Bu Miya di Guwosari, Pajangan, Bantul. Warung ini yang menawarkan sensasi menikmati mi dengan potongan ayam kampung lengkap dengan tulang (balungan).
“Kalau biasanya ayam sudah dipotong atau disuwir, di warung kami beda. Potongan ayam ini masih dengan tulangnya,” kata Miya Darmiyati pemilik warung, Minggu (18/6/2023).
Menu ini ternyata banyak menarik kedatangan pembeli. Toping ayam balungan membuat konsumen penasaran untuk mencicipi milung (mi balungan). Apalagi ayamnya merupakan ayam kampung jantan yang dimasak menggunakan panci presto sehingga dagingnya empuk.
Untuk membuat mi balungan, pertama menyiapkan bumbu berupa bawang putih, kemiri dan merica. Bumbu ini kemudian dihaluskan dan ditumis di atas api yang sedang. Setelah uncul aroma sedap campurkan telur bebek dan diaduk sampai merata sambil ditambahkan potongan ayam dan daun bawang.
Terakhir masukkan mie lethek yang sudah ditiriskan. Ingat, mi ini hanya dimasak beberapa menit saja. Karena kalau terlalu lama akan terlalu empuk bahkan menjadi bubur. Mie ini kemudian disajikan di atas piring. Agar lebih nikmat taburkan bawang merah goreng dan daun selederi.
Satu porsi milung dibanderol Rp22.000 lengkap dengan teh poci gula batu. Warung ini bukan mulai pukul 17.00 WIB sampai habis.
“Setiap hari bisa menjual 50-100 porsi,” katanya.
Salah satu pelanggan Dyah Nurinda mengaku awalnya penasaran dengan milung. Namun setelah mencoba dia keterusan dan sering datang untuk menimatik kuliner ini.
“Asyik makan mi dengan balungan. Rasanya enak dagingnya juga gurih,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait