Pedagang minyak goreng di Pasar Beringharjo mengeluhkan harga jual minyak yang mahal. (foto: iNews.id/Galih Wisma)

YOGYAKARTA, iNews.id - Sejumlah pedagang minyak goreng  di Pasar Beringharjo, Yogyakarta mengeluhkan mahalnya harga minyak. Kondisi ini mengakibatkan penjualan mengalami penurunan.

Mahalnya harga jual minyak ini sudah terjadi sejak bulan November 2021. Untuk minyak goreng jenis curah terkerek di harga Rp19.000 dari harga sebelumnya Rp 12.000 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan di harga Rp40.000 per dua liter dari harga sebelumnya Rp14.000 per liter.

“Sejak harga naik penjualan menjadi turun sehingga keuntungan yang diperoleh juga ikut menurun,” kata pedagang minyak di Pasar Beringharjo, Surati, Jumat (14/1/2022). 

Menurutnya, pedagang hanya bisa pasrah atas kondisi ini. Mereka menjual mengikuti harga kulakan, ketika harga beli mahal maka menjualnya juga naik. Sedangkan margin keuntungan cenderung sama.  Namun karena penjualan turun maka keuntungan juga ikut turun. 

“Kami hanya bisa pasrah mengikuti pasar,” ujarnya.

Melonjaknya harga minyak goreng diduga karena melonjaknya harga minyak sawit mentah di pasar ekspor. Sementara pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menyediakan pasokan harga minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.000 liter. 

“Katanya akan ada subsidi dari pemerintah, tetapi sampai sekarang belum terealisasi,” kata  Sumiyem pedagang yang lain.

Para pedagang berharap pemerintah segera mengeluarkan subsidi minyak goreng. Dampak kenaikan harga ini sangat memberatkan warga, khususnya pedagang gorengan. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network