Sugito alias Gito Ciblek menunjukkan batik tokoh karyanya dalam pameran di Taman Budaya Kulonprogo awal pekan lalu. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Perhelatan Pemilu dan Pemilihan Presiden 2019 dimanfaatkan perajin batik di Kabupaten Kulonprogo untuk membuat produk yang unik. Perajin ini membuat batik bergambar tokoh-tokoh nasional yang dipadukan dengan kombinasi warna yang menarik.

Adalah Sugito atau yang akrab disapa Gito Ciblek (55), yang pertama kali menggagas motif batik tokoh nasional itu. Sudah delapan tahun belakangan, Gito bergelut dengan dunia perbatikan. Dan untuk saat ini, dirinya lebih fokus mengkreasikan batik bermotif tokoh.

Menurutnya, dia sengaja menbuat batik tokoh agar berbeda dari yang biasanya. Di rumahnya di Sembungan, Gukurejo Lendah, Kulonprogo, ada puluhan perajin batik. Mereka membuat batik dengan motif yang sudah ada pakemnya maupun mengembangkan motif batik kontemporer.

“Batik tulis yang dikombinasikan dengan cap juga sudah banyak beredar di pasaran. Atas kondisi inilah saya membidik batik tokoh. Hanya saya sendiri yang membuat batik tokoh," katanya, Jumat (27/7/2018).

Membuat batik tokoh, kata dia, prosesnya lebih rumit. Teknik pewarnaan juga harus beberapa kali tidak bisa sekali jadi. Itupun harus melihat cuaca yang cerah agar lebih cepat kering agar hasilnya lebih maksimal.

Teknik membuat batik tokoh hampir sama dengan membuat batik pada umumnya. Dia tetap menggunakan malam dan canting untuk membuat gambar sosok tokoh. Hanya proses pembuatannya lebih lama hingga dua sampai tiga minggu. "Ini tidak bisa dikanvas jadinya lama," ucapnya.

Sampai saat ini, Gito Ciblek telah berhasil membuat puluhan batik tokoh. Mulai dari tokoh presiden Seperti Soekarno, Soeharto, Gus Dur,  Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo sudah pernah dibuatnya. Begitu juga dengan Habibie, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, sampai Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo. Sejumlah tokoh masyarakt di Yogyakarta juga sudah dia buat dalam selembar kain batik berukuran 0,8 x 1 meter. 

Dalam memproduksi batik, Gito lebih banyak mengandalkan dari pesanan. Biasanya tokoh yang akan dibuat gambarnya akan dikirim lebih dulu. Dari situ dia berkreasi dari sisi warna dan mozaik atas gambar yang sudah ditentukan. “Paling lama buatnya batik Pak Jokowi, karena lebih susah," ucapnya.

Seingatnya, yang paling banyak diproduksi yakni motif Presiden Soekarno. Jumlahnya mencapai lima lembar. “Sedangkan gambar Gusdur sudah ada lima, Pak Jokowi baru dua," tuturnya.

Batik dengan gambar tokoh berujuran 0,8 x 1 meter itu dijual antara Rp2 juta sampi Rp3 juta. Ukuran nya bisa disesuaikan untuk kebutuhan pemesan. Sebagian besar pemesan menjadikan batik tokoh untuk hiasan dinding. Meski ada juga yang dipakai untuk baju dengan gambar tokohnya di punggung belakang.

Produksi batik tokoh ini sudah dikirim di berbagai kota besar di Indonedia. Gito mengaku memasarkan melalui cara konvensional, gethok tular (dari mulut ke mulut). Meski kadang, dirinya juga diajak dinas atau BUMN mengikuti pameran.

Kini memasuki tahun politik menjelang pemilu dan Pilpres, Gito berharap usahanya kian berkah. "Semoga akan banyak pesanan gambar tokoh," ujarnya.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network