SEMARANG, iNews.id – Larangan mudik Lebaran membuat pengusaha bus di Semarang terpukul. Kebijakan ini dikawatirkan membuat awak bus tak bisa mencari penghasilan.
Larangan ini juga berdampak terhadap jumlah armada bus yang beroperasi, sekaligus menimbulkan kerugian yang besar bagi pengusaha.
“Dampak pandemi Covid-19, sebelumnya sudah dirasakan perusahaan angkutan umum dengan mengurangi karyawan dan armada yang digunakan,” kata Charles Prasetyo Winoto, pemilik PO Bus Coyo, Sabtu (10/4/2021).
Jika pemerintah memberlakukan larangan mudik Mei mendatang, awak angkutan umum dikawatirkan tidak bisa mencari penghasilan untuk keluarganya. Sementara, mereka sangat membutuhkan uang untuk keperluan Lebaran.
Pembatasan yang diberlakukan, juga berdampak terhadap turunnya jumlah penumpang setiap hari. Sehingga armada bus yang beroperasi, jumlahnya juga dikurangi. Dari 132 armada yang dimiliki, PO Bus Coyo Semarang kini hanya mengoperasikan 15 armada setiap hari dengan tujuan Semarang-Cirebon.
Salah satu penumpang bus, Rizal Nurudin menilai, kebijakan larangan mudik bakal berdampak terhadap masyarakat kecil. Masyarakat yang biasa menggunakan angkutan umum, bakal kesulitan jika hendak mengunjungi keluarganya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait