YOGYAKARTA, iNews.id - Muhammadiyah akan menerapkan kalender Hijriah global mulai tahun depan. Muhammadiyah bahkan telah menyiapkan kalender 100 tahun ke depan.
Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyampaikan, penerapan kalender hijriah global tersebut dilakukan dalam agenda Musyawarah Nasional Majelis tarjih yang akan dilaksanakan di Pekalongan Jawa Tengah mulai 23-27 Februari 2024.
Penyatuan kalender hijriah global ini, kata dia karena sudah berabad-abad lamanya dari tahun ke tahun belum ada kalender hijriyah tunggal global.
"Harapannya umat muslim dunia mengapresiasi terutama untuk menentukan waktu ibadah, " ujar Syamsul, Rabu (21/2/2024).
Dia menjelaskan, kajian kalender hijriah global sebenarnya sudah dilakukan di tingkat global cukup lama. Pada 2008, lanjut dia organisasi negara-negara Islam dunia meminta kepada para ahli di seluruh negara anggota OKI untuk melakukan kajian berkaitan dengan kalender hijriah global.
Kemudian, pada2016 sudah ada penyatuan kalender hijriah global dalam pertemuan yang dihadiri 60 negara OKI. Sehingga Muhammadiyah memutuskan untuk mulai menerapkan kalender hijriah global tahun depan.
"Sosialisasi terus kami lakukan sebelum penerapan kalender Hijriyah global tersebut," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah telah mengetahui terkait kalender hijriah global tersebut namun belum mengakuinya karena memang ada perbedaan-perbedaan antara kalender hijriah global dengan kalender masehi yang ditetapkan saat ini.
Dia menuturkan, pendekatan akan terus dilakukan kepada pemerintah agar menerima kalender hijriah global tersebut. Muhammadiyah memaklumi jika pemerintah belum bisa menerima kalender hijriah global tersebut.
Namun, mulai tahun depan Muhammadiyah akan menerapkan kalender hijriyah global tersebut. Dia juga memaklumi nanti akan terjadi banyak masalah seperti kalender masehi saja yang ditemukan di awal abad 15 dan baru diterima di awal abad 20 ini.
Dia mengakui, tidak mudah membangun komunikasi berkaitan dengan penerapan kalender hijriah global ini. "Dengan sekarang kita laksanakan maka akan semakin mempercepat pemahaman masyarakat kita kan hidup di kalender hijriyah," katanya.
Dia menjelaskan alasan kenapa kalender hijriyah global, karena ada ibadah umat Islam yang terkait dengan yang jauh seperti puasa arafah.
Pelaksanaannya, lanjut dia mengacu pada jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Terkadang terjadi perbedaan antara Indonesia dengan Arab Saudi.
Dia harapkan, dengan penerapan kalender hijriyah global tersebut nanti ibadah semacam puasa Arafah ini dapat dilaksanakan serentak di seluruh dunia secara bersamaan waktunya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait