YOGYAKARTA, iNews.id- Dua remaja di bawah umur diamankan jajaran Reskrim Polresta Yogyakarta karena kedapatan membawa senjata tajam. Dua Remaja putus sekolah tersebut terancam hukuman 10 tahun penjara sesuai pasal 2 ayat 1 undang-undang darurat Nomor 12 tahun 1951.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Archey Nevada menuturkan, penangkapan kedua remaja tersebut bermula ketika tanggal 15 Januari 2023 tepatnya pukul 02.45 WIB, di jalan Senopati Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta dari anggota Polresta Yogyakarta melaksanakan patroli di wilayah hukum Polresta Yogyakarta.
"Dengan bekerja sama dengan masyarakat menjumpai anak-anak yang pada saat itu mengendarai motor dengan berboncengan tiga," ujar dia Senin (30/1/2023).
Diduga anak-anak tersebut membawa alat senjata tajam. Kemudian ketiga remaja tersebut diikuti oleh anggota dan pada saat di wilayah Gondokusuman dihentikan dan dilaksanakan penggeledahan.
Namun pada saat itu tidak ditemukan senjata tajam pada anak tersebut. Karena sebelum dihentikan oleh petugas ternyata untuk alat sajam dan gear tersebut sempat dibuang oleh diduga pelaku.
"kemudian hasil dari pemeriksaan kemudian hasil introgasi ditemukanlah saja. tersebut tidak jauh dari lokasi pemeriksaan,"ujar dia.
Setelah itu untuk anak-anak tersebut berikut barang bukti dibawa ke Mapolresta Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan. Dua pelaku tersebut adalaj RTS (17) dan AIU (16) keduanya warga Kota Yogyakarta. Sementara satu orang lagi tidak dijadikan tersangka karena hanya berperan sebagai Joki dan tidak mengetahui apa-apa.
Dari hasil interogasi, diduga pelaku tersebut akan melaksanakan tantang-tantangan di Jalan Magelang. Namun karena lawannya tidak datang akhirnya mereka berkeliling di Yogyakarta. Dan berkat patroli yang dilaksanakan oleh anggota Polresta Yogyakarta dan dibantu oleh poker Kamtibmas mereka bisa diamankan diduga berlaku.
"Barang bukti yang diamankan di antaranya 1 buah golok kemudian satu buah gear yang diikat oleh tali kemudian satu unit kendaraan bermotor," ujarnya.
Kedua bocah ini tidak berkaitan dengan keberadaan geng motor ataupun geng sekolah. Mereka mencari 'musuhnya' di jalan Magelang karena urusan pribadi tidak ada sangkut pautnya dengan geng pelajar atau geng motor.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait