YANGON, iNews.id - Kelompok penentang kudeta mengumumkan pembentukan pasukan pertahanan rakyat. Tujuannya untuk melindungi para pendukung dari serangan dan kekerasan oleh junta militer.
Dalam pernyataan, yang dikutip dari Reuters, Rabu (5/4/2021), Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk kelompo penentang kudeta mengungkap pasukan baru itu merupakan pendahulu dari Tentara Persatuan Federal yang bertanggung jawab mewujudkan reformasi efektif di sektor keamanan untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama 70 tahun.
Selain itu, lanjut pernyataan, pasukan memiliki tanggung jawab menangani serangan militer dan kekerasan dari pemerintahan junta terhadap rakyat.
Tidak ada penjelasan bagaimana pasukan keamanan ini akan diorganisasi atau bahkan dipersenjatai. Juru bicara Pemerintah Persatuan Nasional enggan memberikan komentar.
Pemerintah Persatuan nasional dibentuk bulan lalu, beranggotakan para anggota parlemen dan pemerintahan Aung San Suu Kyi yang digulingkan, aktivis, serta kelompok etnis yang sedang memperjuangkan otonomi dan kemerdekaan.
Sejauh ini belum ada komentar dari pemerintahan junta mengenai pembentukan pasukan pertahanan rakyat.
Dalam beberapa pekan terakhir, perlawanan terhadap pasukan keamanan junta Myanmar semakin masif, terutama dilakukan kelompok etnis bersenjata yang bersimpati dengan perjuangan rakyat menentang kudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Selain ledakan juga terjadi di pusat-pusat kota besar maupun daerah, beberapa di antaranya menargetkan kantor pemerintah dan fasilitas militer.
Lima orang tewas dalam ledakan bom parsel pekan ini, termasuk mantan anggota parlemen dari partai Suu Kyi.
Surat kabar pemerintahan junta Global New Light of Myanmar melaporkan, pasukan keamanan menggeledah lokasi ledakan di Kota Bago dan menemukan kabel, baterai, serta bagian telepon yang rusak. Bom meledak diduga saat dirakit oleh mantan anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menewaskan dirinya serta empat orang lain.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait