GUNUNGKIDUL, iNews.id – Seorang guru SMP Negeri di Kabupaten Gunungkidul SJ melakukan pemukulan terhadap siswanya hingga mulutnya berdarah. Hal ini dipicu siswa tidak berangkat melaksanakan try out Asesment Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD).
Kekerasan dalam dunia pendidikan ini dialami NRF warga Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul. Dia sempat mendapatkan pukulan dari oknum guru yang mengakibatkan mulutnya terluka.
Kejadian berawal ketika NRF tidak berangkat mengikuti try out dua kali yang diselenggarakan sekolah. Dia terpaksa tidak mengikuti ujian dua hari karena ada hajatan saudaranya. Selain itu juga tidak ikut foto untuk kebutuhan ijazah.
Saat kembali masuk ke sekolah, NRF diminta untuk mengerjakan soal di ruang perpustakaan. Saat itu nasihat diberikan oleh Sj kepadanya. Namun dalam setiap perkataan yang diberikan selalu dijawab oleh korban. Padahal tujuannya agar korban tetap tenang dan mengerjakan tugas. Diduga emosi, tanpa sengaja SJ memukul korban dan mengenai mulutnya hingga berdarah.
“Saya memang salah tidak datang mengikuti ujian,” kata NRF.
Kejadian pemukulan ini diceritakan kepada bapaknya ketika korban sampai di rumah. Tidak terima dengan kejadian ini, orang tua NRF mendatangi sekolah untuk meminta klarifikasi. Dalam pertemuan ini juga sempat memanas namun bisa dilerai guru yang lain.
Kasus ini akhirnya dimediasi Bhabinkamtibmas. Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai. Sementara NRF mengaku menerima perlakuan ini karena takut tidak akan lulus ujian. Oknum guru ini juga diberikan sanksi teguran dan tertulis oleh kepala sekolah.
“Jadi siswa itu tidak datang ujian dan foto. Kami terpaksa memanggil tukang foto dua kali,” katanya.
Pihak sekolah berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kedua belah pihak diminta untuk saling berdampingan mengingat siswa yang sebentar lagi lulus.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait