YOGYAKARTA, iNews.id – Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan banyak memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Psikiater Universitas Gadjah Mada (UGM), memastikan puasa dapat membantu meredakan stres.
“Puasa berpengaruh langsung dalam meredakan stres,” kata Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Ronny Tri Wirasto, Rabu (30/4/2020).
Selama menjalankan puasa, orang cenderung melakukan pengaturan pola makan dengan lebih baik. Asupan makanan yang seimbang akan memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur. Banyak studi menunjukkan mengurangi kadar makan, termasuk karbohidrat dan lemak selama beberapa pekan akan meningkatkan kemampuan dalam berpikir.
Salah satu cara untuk mengenali stres dengan kemampuan berpikir. Orang yang berpikir lebih baik maka emosi lebih terkendali dan menekan stres.
“Yang mengontrol emosi itu, salah satunya kemampuan berpikir,” ujarnya.
Berpuasa juga akan menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respon tubuh saat stres. Puasa mampu menstabilkan hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal. Saat asupan makanan diatur, maka hormon juga akan lebih tenang. Namun, ketika stres hormon Corticotropin Releasing Factor (FCR) akan teraktivasi secara berlebihan yang mempengaruhi makrofag sehingga menurunkan imunitas.
“Orang mudah marah, biasanya karena hormon kortisolnya meningkat tidak sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait