YOGYAKARTA, iNews.id – Media memiliki peranan penting dalam upaya mitigasi bencana dan pengurangan risiko Covid-19. Pemberitaan harus dilakukan dengan menjunjung etika jurnalistik.
“Etika jurnalistik menjadi hal prinsip yang harus diterapkan setiap media, terlebih dalam memberitakan wabah Covid-19,” kata Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Rani Dwi Lestari, dalam kegiatan FIKOMM Berbagi Ilmu “Etika Jurnalistik dan Peran Media dalam Menangkal Hoax di Masa Pandemi” secara virtual Minggu (21/6/2020).
Dalam masa pandemi Covid-19, kata dia, masyarakat perlu literasi, bukan dramatisasi. Disinilah media harus bisa berperan dalam memberikan informasi yang benar, cepat dan tepat. Sementara media sosial kerap memberikan informasi tanpa sumber yang bisa dipercaya.
“Media jangan terjebak untuk mengeksploitasi sumber dan minimnya verifikasi dalam pemberitaan. Maysarakat butuh informasi yang akurat,” katanya.
Dalam pemberitaan Covid-19 memang terdapat dinamika yang sangat cepat pada kebijakan pemerintah, termasuk pada pemutakhiran penelitian yang masih terus berjalan. Media harus bisa menyikapi dengan bijak segala informasi yang akan disebarluaskan pada masyarakat dan memastikan keakuratannya.
Beberapa pendekatan jurnalisme bisa dijalankan media di antaranya melalui jurnalisme empati, jurnalisme bencana/krisis, jurnalisme data, jurnalisme science. Jika perlu harus ada terobosan jurnalisme kolaborasi untuk meminimalisir kesalahan data dan meringankan beban kerja jurnalis dalam meliput situasi sulit.
“Perlu sedikit kerja keras untuk menghasilkan berita yang akurat. Perlu pendekatan kolaborasi untuk memutakhirkan data yang terus berubah. Namun, peran tersebut harus dijalankan media sebagai pengawal kepentingan publik,” katanya
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait