KLATEN, iNews.id - Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Kabupaten Klaten mulai dicairkan. Bupati Klaten Sri Mulyani minta kepada warga penerima bantuan agar menggunakan dengana cermat, bukan untuk membeli rokok, pulsa atau lipstik.
“Jangan dibelikan rokok atau lipstik, termasuk untuk beli pulsa ataupun minyak goreng yang saat ini sedang mahal,” kata Sri Mulyani saat memantau penyaluran bantuan di Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (2/3/2022).
Bantuan ini harus dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti membeli kebutuhan pokok. Begitu juga bagi ibu hamil untuk membeli makanan yang bergizi agar bayi sehat dan tidak stunting.
Di Desa Ceporan, Gantiwarno setidaknya ada 385 keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima dan mencairkan dana bantuan. Setiap KPM menerima yang tunai senilai Rp600.000 untuk tiga bulan dari Januari sampai dengan Maret. Setiap bulannya mereka menerima bantuan Rp200.000.
“Kalau ada yang ngeyel, tidak akan ada bantuan lagi. Nanti akan diakukan pengawasan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos dan P3AKB) Klaten Muhammad Nasir mengungkapkan, penyaluran bantuan BPNT batch I di Klaten telah dimulai dengan total ada 57.668 KPM. Ada pun total jumlah KPM penerima BPNT untuk batch II terdapat 57.161 KPM.
Seorang penerima BPNT di Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Siwi (29) mengaku sangat senang memperoleh bantuan tersebut di tengah pandemi Covid-19. Sesuai rencana, uang bantuan itu akan digunakan membeli kebutuhan hidup sehari-hari termasuk beras gula dan susu serta popok.
“Kebetulan saya sekarang lagi punya bayi, makanya akan saya gunakan untuk membeli popok juga. Bantuan ini sangat meringankan bagi saya. Karena saat ini hanya suami yang bekerja,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait