PORT MORESBY, iNews.id - Papua Nugini (PNG) diguncang perang suku. Dalam perang brutal ini sebanyak 32 orang tewas dibantai di Pulau Kiriwina di Provinsi Milne Bay.
Kepada surat kabar PNG Post Courier anggota Parlemen Kiriwina-Goodenough Douglas Tomuriesa Selasa (25/10/2022) mengatakan, sebanyak 32 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam perang suku terburuk yang pernah terjadi di pulau itu.
Tidak banyak informasi terkait peristiwa mengerikan ini. Selain menyebabkan 32 orang tewas, perang suku di Pulau Kiriwina juga menyebabkan 15 orang lainnya hilang.
Perang suku ini pecah pada hari Senin antara orang Kulumata dan Kuboma di pulau itu. Menteri Keamanan Dalam Negeri Peter Tsiamalili Jnr mengatakan tim polisi dari ibu kota negara, Port Moresby telah dikerahkan pada hari Selasa untuk mengatasi situasi yang genting tersebut.
Tsiamalili Jnr menyebut komisaris polisi David Manning bertanggung jawab atas operasi keamanan tersebut. Kekerasan suku di Papua Nugini diperburuk dengan meluasnya akses ke senjata api.
“Tim polisi yang dikerahkan hari ini ke pulau itu telah diinstruksikan untuk menjaga dan menjaga ketertiban di daerah itu, memberikan kepemimpinan di lapangan dan membantu memulai proses perdamaian,” katanya.
Hingga berita ditulis, pemerintah belum merilis jumlah korban tewas secara resmi. Namun sumber-sumber pemerintah telah mengonfirmasi kepada The Guardian bahwa 32 orang tewas. Selain itu penduduk setempat memperkirakan ada sekitar 15 orang lainnya yang hilang.
Perang suku ini konon dimulai saat seorang pria dari desa Bwetalu di sisi Kuboma tewas dalam perkelahian di pertandingan sepak bola. Penduduk desa Kuboma diduga membalas dengan menghancurkan kebun ubi di Desa Kulumata, yang sangat berharga dan kunci mata pencaharian mereka.
Saat penduduk desa Kulumata pergi ke pihak polisi untuk melapor, di tengah jalan mereka bertemu dengan sekelompok penduduk desa Kuboma dan terjadilah perkelahian.
“Sebenarnya orang Kulumata dan Kuboma semuanya memiliki hubungan satu sama lain. Ini sangat memilukan bagi kami menyaksikan orang-orang berkelahi di antara mereka sendiri seperti ini," kata seorang warga lokal.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait