Pasar Luar Negeri Terbuka, Kadin Dorong Ekspor Produk Hortikultura DIY Ditingkatkan
YOGYAKARTA, iNews.id - Produk hortikultura Indonesia memiliki potensi pasar yang luas di luar Negeri. Pemerintah harus mendorong petani untuk meningkatkan ekspor produk untuk meningkatkan ekonomi khususnya di DIY.
“Produk hortikultura seperti sayur dan buah ini berpotensi diekspor. Saat ini ibu-ibu rumah tangga dan anak muda sudah memulai dengan cara business to cunsumer via e comerce,” kata Wakil Ketua Umum Kadin DIY Robby Kusumaharta saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Ekspor Produk Hortikultura di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Rabu (29/6/2022).
Bimtek Ekspor Produk Hortikultura diinisiasi Perhimpunan Horti Ekspor Milenial (Perhemi), Kadin DIY, DPKP DIY,Bank Indonesia (BI) DIY dan Balai Karantina Pertanian Yogyakarta. Acara dilaksanakan dua hari ini diikuti setidaknya 20 peserta yang akan dibekali sejumlah persyaratan, perizinan hingga mekanisme ekspor produk hortikultura.
“Trend menikmati poduk hortikultura di luar negeri harus direspons cepat,” katanya.
Ketua Perhemi Triadi Nugroho mengatakan, mereka siap menjembatani petani horti meski hanya skala kecil dan menengah agar bisa ekspor. Pemerintah harus memberikan kemudahan sehingga produk horti Indonesia tidak kalah bersaing dengan Thailand yang dikenal sebagai eksportir horti terbesar di dunia.
"Kami siap membantu mengangkat petani Indonesia untuk masuk ke pasar ekspor karena potensinya sangat besar,” katanya
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Tantan Heroika mengatakan sektor pertanian masih menjadi penyumbang utama dalam pertumbuhan perekonomian di DIY. Sektor ini masih memberikan kontribusi signifikan, sehingga menjadi potensi yang harus dikembangkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi sekaligus ekspor.
"Kontribusi sektor pertanian di DIY terhadap perekonomian sudah mencapai 10 persen. Ekspornya juga mengalami pertumbuhan sekitar 19 persen,” katanya.
Sekretaris DPKP DIY Titi Purwati mengakui belum banyak produk hortikultura di DIY yang sudah berskala ekspor. Selama ini baru Salak Pondoh yang mayoritas dikirim ke China. Sedangkan produk hortikultura lainnya seperti sayur, tanaman obat dan rempah serta tanaman hias, belum banyak diekspor.
“Lewat bimtek ini diharapkan petani bisa memasarkan lebih luas dengan ekspor,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait