JAKARTA, iNews.id - Pasien positif Covid-19 membeludak. Secara nasional jumlah kasus Covid-19 menembus angka 12.624 pada 17 Juni 2021, naik 500 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kondisi ini membuat tenaga medis bekerja ekstra. Dokter Spesialis Paru, dr Erlina Burhan, SpP menceritakan dirinya sudah banyak menerima cerita rekan sesama dokter tentang tenaga kesehatan yang terpaksa menentukan dan menyeleksi pasien mana yang bisa menerima oksigen.
"Jadi, pasien Covid-19 sudah banyak sekali antre di IGD, kemudian pasien itu membutuhkan oksigen segera. Ini akan menjadi masalah karena di IGD titik oksigen pun terbatas," ujar dr Erlina.
"Gambarannya seperti ini, jika oksigen ada sembilan, tapi pasien ada 20 orang, itu akan menjadi dilematis sekali bagi si dokter untuk menentukan pasien mana yang akan diberikan oksigen," katanya.
Bukan hanya dokter, lanjut dr Erlina, tapi bagi si pasien tidak akan menguntungkan karena sesak yang dialami tidak bisa segera diatasi. "Keluarga pasien pun akan merasakan kondisi yang tidak enak melihat anggota keluarganya tak dapat pelayanan maksimal akibat oksigen terbatas," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), Prof Syafri Kamsul Arif menjelaskan situasi sekarang banyak rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru, termasuk pasien ICU.
"Keterisian ICU sudah sampai pada jumlah yang agak memprihatinkan. Ini terlihat dari sudah banyak rumah sakit yang tidak bisa menampung pasien baru, termasuk tidak bisa menerima pasien ruang ICU. Kami sangat prihatin," katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait