Ribuan warga sipil di Mariupol masih terjebak di kota itu dengan sedikit makanan, minum, dan listrik. (Foto : Reuters)

LVIV, iNews.id - Pasukan Rusia terus membombardir Mariupol Ukraina. Kota pelabuhan itu telah terkepung, ribuan warga sipil masih terjebak di kota itu dengan sedikit makanan, minum, dan listrik.

Meski dihujani serangan dan terkepung, Ukraina menolak seruan Rusia untuk menyerahkan Mariupol. 

Sebelumnya Rusia meminta Ukraina untuk meletakkan senjata di Mariupol sebagai syarat agar korodior kemanusiaan dibuka pada Senin (21/3/2022) pukul 10.00 waktu Moskow

Dengan begitu warga sipil yang terjebak bisa dievakuasi dengan aman serta bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa khawatir.

"Tidak ada pertanyaan tentang menyerah, peletakan senjata. Kami sudah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, seperti dilaporkan Ukrainska Pravda.

Mariupol mengalami beberapa kali pengeboman oleh Rusia sejak invasi pada 24 Februari. Pertempuran juga terjadi di jalanan kota berpenduduk sekitar 400.000 jiwa itu. Sebagian penduduk terperangkap di gedung-gedung tanpa perbekalan memadai.

Menurut Vereshchuk, lebih dari 7.000 warganya dievakuasi dari beberapa kota Ukraina melalui skema koridor kemanusiaan pada Minggu, lebih dari setengahnya berada di Mariupol. 

Dia mengatakan, pemerintah akan mengirim hampir 50 bus ke kota itu hari ini untuk evakuasi lebih lanjut. Namun dengan kebuntuan ini, proses evakuasi menimbulkan risiko tinggi.

Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah membuat kesepakatan mengenai penerapan koridor kemanusiaan di beberapa kota untuk memberi kesempatan gevakuasi warga sipil. Namun kedua pihak saling menuduh sering melanggar gencatan senjata.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network