Rusia mengklaim telah sepenuhnya menguasai wilayah Kherson, selatan Ukraina. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Pasukan Rusia meningkatkan intensitas serangan ke Ukraina. Pasukan BeruanG merah itu telah berhasil menguasi wilayah Kherson, selatan Ukraina. 

Sejumlah armada tempur Ukraina berhasik diserang dan dihancurkan. Kementerian Pertahanan Rusia, pada Selasa (15/3/2022) mengatakan militer bersama dengan pasukan Donbas, terus melakukan serangan ke Ukraina. 

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov pada briefing harian di Moskow mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, militer Rusia telah menghancurkan enam jet tempur Ukraina, tujuh helikopter, dan 13 kendaraan udara tak berawak.

"Dua jet tempur Su-24 dan Su-25, bersama dengan satu helikopter Mi-8, terkena sistem pertahanan udara. Sementara empat jet tempur Su-25, satu Mi-24, dan lima helikopter Mi-8 hancur di hanggar di lapangan terbang dekat Kota Kramatorsk," kata juru bicara itu.

Sejak Senin (14/3/2022), angkatan udara Rusia menghantam total 136 fasilitas militer Ukraina. Di antaranya, tujuh pusat kendali dan komunikasi, empat sistem rudal anti-pesawat, tiga peluncur roket ganda, empat stasiun radar, beberapa elemen sistem rudal anti-pesawat S-300, satu stasiun peperangan elektronik, empat depot amunisi, dan 72 tempat akumulasi peralatan militer. 

“Sejak awal operasi militer khusus, 156 kendaraan udara tak berawak, 1.306 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 127 peluncur roket ganda, 471 senjata artileri lapangan dan mortir, serta 1.054 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan,” katanya.

Menurut Konashenkov, pasukan lintas udara Rusia juga merebut pangkalan nasionalis dan tentara bayaran Ukraina. Mereka mengambil beberapa bagian senjata yang dipasok oleh negara-negara Barat ke Ukraina bukti kemenangan, termasuk 10 rudal anti-tank portabel Javelin.

"Semua senjata yang disita, diserahkan kepada pasukan pemberontak Donetsk dan Luhansk," katanya.

Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional. Hal itu memicu sanksi keuangan untuk Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.

Menurut PBB, setidaknya 636 warga sipil telah tewas dan 1.125 terluka di Ukraina sejak awal perang. PBB mengaku kondisi di lapangan membuat pihaknya sulit untuk memverifikasi jumlah sebenarnya.

Sementara badan pengungsi PBB mengatakan, lebih dari 2,9 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network