KULONPROGO, iNews.id - Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan lesunya penjualan produk yang dihasilkan. Mereka kesulitan memasarkan produk dengan maraknya penjualan online.
Perajin kayu di Patuk, Sujariyati mengatakan, maraknya belanja online mengakibatkan aneka produk kerajinan kayu yang dihasilkan sepi dari pembeli. Dalam satu hari penjualan bisa dihitung dengan jari. Padahal dulu banyak konsumen yang datang ke kiosnya untuk membeli.
“Sepi, sekarang jarang ada konsumen yang datang ke kios saya,” katanya di sela pelatihan pemasaran online yang digelar Disperindag Gunungkidul, Minggu (24/9/2023).
Menurutnya, mereka ingin bisa ikut memasarkan produk secara online. Hanya saja mereka tidak memiliki kemampuan bermain di media sosial. Apalagi masuk ke dalam marketplace yang bisa untuk memajang produk yang mereka hasilkan.
“Pusing kalau harus memikirkan produk dan jualan online,” katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Gunungkidul Ashar Jenjang Riyanti mengatakan, dinas mencoba mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi perajin. Salah satunya memberikan pendampingan berupa pelatihan pemasaran online. Harapannya mereka bisa menemukan pasar baru secara online.
“Ada puluhan peserta pelatihan kali ini. Kami ajarkan untuk memasarkan online,” katanya.
Menurutnya, UMKM harus mampu bangkit menjawab tantangan kemajuan zaman. Mereka harus piawai untuk masuk ke pasar online agar produk yang dihasilkan bisa go internasional.
“Kami gandeng fotografer untuk belajar membuat foto produk yang menarik. Kami juga ajak mereka memasarkan melalui media sosial” katanya.
Dinas juga akan mengajak pelaku UMKM untuk bisa ikut pameran produk di luar daerah. Harapannya bisa menemukan pembeli baru agar usahanya bisa berkembang.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait