KULONPROGO, iNews.id – Kementerian Perhubungan menargetkan pembebasan lahan untuk jalur kereta api menuju ke Bandara YIA di Kabupaten Kulonprogo, selesai sebelum akhir Juli mendatang. Pembayaran kompensasi terus dilakukan dengan menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Saat ini tinggal 209 bidang, targetnya sudah selesai pada Juni atau Juli,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah, Dirjend Kereta Api, Kementerian Perhubungan, Yurisal di sela pembayaran ganti rugi di Balai Desa Kalidengen, Temon, Kulonprogo, Selasa (19/5/2020).
Pembayaran ganti rugi tahap kedua ini, telah dimulai sejak Senin (18/5/2020) untuk lahan di Desa Kaliguntung sebanyak 57 bidang. Hari ini dilanjutkan di Desa Kalidengen sebanyak 12 bidang dan akan dilanjutkan untuk Desa Glagah 95 bidang.
“Totalnya ada 164 bidang tanah yang dibayarkan,” ujarnya.
Penyaluran dilakukan dengan mengikuti protokol Covid-19. Setiap tahapan hanya dibatasi 10 orang, dan warga yang datang wajib cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Begitu pengadaan selesai, akan langsung ditindaklanjuti dengan pembangunan fisik. Namun kegitan ini bisa dilakukan secara paralel untuk lokasi di areal bandara yang sudah dibebaskan PT Angkasa Pura.
Pimpinan Cabang BRI Wates, Suna Sakiran Dwi Oka mengatakan, pihaknya ditunjuk untuk menangani proses pembayaran ganti rugi atas lahan. Sebelumnya telah dilakukan verifikasi oleh Lembaga Managemen Administrasi Aset Negara (LMAN) sesuai dengan ketentuan perundangan yang ada.
“BRI yang ditunjuk untuk menyalurkan oleh LMAN maupun dari KAI,” ujarnya.
Penunjukan ini tidak lepas dari keberadaan BRI yang mudah dijangkau masyarakat desa. Hampir di setiap kecamatan terdapat kantor unit yang jumlahnya bisa mencapai tiga kantor. Nasabah akan lebih mudah mencairkan dana dan aman.
“Dananya langsung masuk rekening penerima, jadi lebih aman,” tuturnya.
Dengan menjadi nasabah BRI, nasabah juga akan mudah untuk melakukan transaksi perbankan. Mereka bisa melakukan transaksi di mana saja, termasuk mengakses melalui agen BRILink.
Sementara itu salah seorang penerima, Monica mengatakan pencairan ini akan lebih lama dari tahap pertama. Awalnya dijanjikan pada bulan November dan Februari. Namun kenyataannya baru dibayarkan bulan Mei.
Monica mengatakan uang yang diterima, nantinya akan dipakai untuk investasi. Salah satunya mencari tanah pengganti. Namun itu juga tidak mudah karena sulit mencari tanah pengganti dengan harga yang sama.
“Belum ada rencana, tetapi pasti akan cari tanah pengganti,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait