Sri Sultan Hamengkubuwono x

YOGYAKARTA, iNews.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak akan tergesa-gesa mencabut status tanggap darurat Covid-19. Pemda DIY masih akan melihat hasil dari melonggarkan aktivitas ekonomi maupun pariwisata yang mulai dilaksanakan pada bulan ini.

“Saya tidak mau tergesa-gesa sampai dilihat dibukanya wisata kecenderungan positif besar atau kecil. Pasar ditata kencenderungan bagaimana,” kata Sultan di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (2/7/2020).

Dalam masa tanggap darurat, semuanya masih sulit diprediksi. Beberapa kasus yang ada, saat keluar daerah kondisinya cukup sehat. Namun saat kembali mereka sakit dan positif. Covid-19 masih sulit diprediksi, dan kasusnya masih fluktuatif.

“Di Yogyakarta itu sudah peak (puncak) belum. Kemarin sudah turun landai, kemudian naik lagi,” katanya.

Sultan mengatakan dalam status darurat, akan lebih memudahkan dalam melakukan pengobatan terhadap pasien yang positif. Namun ketika status dicabut, akan susah. Untuk melakukan PCR atau tes swab butuh waktu 45 hari untuk pengadaan alatnya dan harus lelang.

“Kalau sekarang kan, mau tinggal beli yang penting bertangung jawab,” katanya.

Sultan juga mempersilakan hotel, rumah makan, ataupun tempat wisata, dan pasar untuk buka, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Masa uji coba juga untuk mengaplikasikan kebijakan dalam mengerem kasus Covid-19.

“Protokol kesehatan harus diterapkan, saya ingin lihat hasilnya nanti seperti apa,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network