YOGYAKARTA, iNews.id - Pemda DIY memperkenalkan becak listrik yang nantinya akan diujicobakan di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Setidaknya sudah ada 5 dari 17 prototipe yang dikenalkan kepada publik Yogyakarta.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyatakan, becak listrik bukan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik. Namun kombinasi antara tenaga kayuh dengan tenaga listrik. Tenaga listrik untuk meringankan tenaga yang dikeluarkan tukang becak.
"Jadi kita ingin mengurangi beban agar lebih ringan untuk genjotnya gitu. Karena ada motor penggerak yang membantu mengurangi beban tukangnya gitu," kata Sultan, Senin (20/3/2023).
Harapannya, model becak listrik ini akan cocok untuk para tukang becak sehingga nanti ada perubahan terkait dengan moda transportasi ini. Harapannya tukang becak tidak lagi perlu susah-susah mengayuh becaknya karena lebih ringan.
Hanya saja setelah melihat beberapa prototipe yang disajikan, memang masih ada beberapa koreksi. Salah satunya tempat duduk penumpang yang dianggap terlalu rendah. Kondisi ini akan menyulitkan kaum perempuan ketika akan duduk.
"Kalau terlalu pendek kan tidak nyaman. Juga kalau nanti ngerem mendadak bisa kejlungup (tersungkur). Saya khawatir kalau tidak memakai sabuk pengaman maka bisa bahaya," ujar Sultan.
Menurutnya masih ada waktu untuk memperbaikinya. Jika sudah diperbaiki, barulah nanti berbicara mengenai sosialisasi lebih jauh. Di mana nanti arahnya di kawasan wisata nanti akan mereka seragamkan.
Kepala Dinas Perhubungan, Ni Made Dwipanti Indrayanti menambahkan ada 5 dari 17 prototipe yang sudah dibuat baik dari Dinas perhubungan DIY, Dinas perhubungan Kota Yogyakarta, Badan Pengelola Transportasi Jogja (BPTJ) dan Balai Latihan Pendidikan Tehnik (BLPT).
Prototipe yang ada akan mewakili model-modelnya. Becak listrik ini sudah diujicobakan para ahli. Merekasiap memberikan rekomendasi memang pada becak yang mungkin secara tipe atau secara sasisnya itu tidak sesuai dengan becak yang sering dilihat selama ini.
"Jadi cenderungnya kepada becak pariwisata," katanua
Menurutnya, sisi kenyamanan dan keamanan yang lebih utama, sesuai arahan dari Dirjend jika kendaraan umum itu memang ada spesifikasinya. Sehingga standar untuk teknis berkaitan dengan Becak kayuh ini memang sudah berpedoman kepada SE Dirjen perhubungan Darat.
"Hanya terkait dengan modifikasi tenaga penggerak saja yang ini untuk mengatasi terkait dengan kendaraan nonmotoris yang nantinya akan sebagai pilot project akan kita terapkan di kawasan Malioboro," ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait