YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY optimistis mampu menekan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Berbagai upaya terus dilakukan agar kasus stunting bisa turun hingga 2,4 persen dalam dua tahun belakangan.
“Melalui berbagai cara, mudah-mudahan dalam dua tahun ini target yang ditetapkan bisa tercapai,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkasiwi, Kamis (27/4/2023).
Prevalensi stunting di DIY pada 2019 mencapai 21,04 persen. Sedangkan pada 2021 turun menjadi 17,3 persen dan pada 2022 menjadi 16,4 persen.
"Mudah-mudahan mendapat dukungan dari lintas sektor sehingga dalam dua tahun ini kami bisa menurunkan 2,4 persen sehingga memenuhi target yang dicanangkan presiden," kata Endang.
Menurutnya, kasus stunting di DIY merata di seluruh wilayah, baik di perkotaan maupun perdesaan. Namun saat ini sudah terbentuk Tim Percepatan Pengurangan Stunting (TPPS) di setiap desa. Tim ini bertugas melakukan intervensi kesehatan dan non-kesehatan, antara lain terkait pemberian makanan tambahan, pemberian tablet atau multivitamin, serta pelayanan kesehatan lain.
Penanganan stunting, juga dilakukan bersinergi bersama Kemenag DIY dengan mengedukasi para calon pengantin.
"Edukasi tiga bulan sebelum menikah supaya nanti ada intervensi-intervensi yang dilakukan pada para calon pengantin terutama dari sisi kesehatannya sehingga kalau mereka hamil kondisi fisik sudah siap," kata dia.
Sebelumnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan pada tahun 2023 menggelontorkan anggaran sebesar Rp32,9 miliar untuk penanggulangan stunting di DIY.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait