YOGYAKARTA, iNews.id - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melanjutkan pemeriksaan kendaraan di perbatasan wilayah menjelang penerapan normal baru di DIY. Pemeriksaan kendaraaan ini berkaitan dengan perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DIY hingga 30 Juni.
"Rencananya sampai akhir bulan ini terakhir, karena pak Gubernur memperpanjang (masa tanggap darurat) sampai akhir bulan ini," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Tavip Agus Rayanto saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (11/6/2020).
Menurut Tavip, penyekatan di jalur perbatasan DIY setiap hari digelar bersama aparat kepolisian secara persuasif. Pemeriksaan juga hanya berlangsung pada jam tertentu mengingat keterbatasan SDM.
Pemeriksaan masih dilakukan di tiga titik perbatasan yakni Jalan Solo (sekitar wilayah Prambanan) dan Jalan Magelang (sekitar wilayah Tempel). Kemudian di wilayah Kulonprogo (sekitar wilayah Congot).
"Kalau masyarakat menganggap sudah dilonggarkan karena memang kita ada waktunya di jam-jam tertentu. Kan tidak mampu, teman-teman saya berdiri selama 24 jam. Dengan SDM yang ada ya rata-rata masing-masing tiga jam," kata dia.
Seperti yang telah berlangsung, dia mengatakan petugas akan mengecek penerapan protokol kesehatan untuk setiap kendaraan seperti penggunaan masker dan jaga jarak. Bagi kendaraan dengan jumlah penumpang berlebihan sehingga tidak memungkinkan penerapan jaga jarak, kata Tavip, akan tetap diminta putar balik.
"Tapi ini semangatnya sebetulnya bukan untuk melarang, hanya mempersulit. Untuk mengingatkan, mengedukasi mereka bahwa di masa seperti ini kita masih perlu jaga jarak," ucapnya.
Tavip melanjutkan, terhadap kendaraan dari wilayah zona merah, pengendara akan tetap diminta menunjukkan surat keterangan sehat dari rumah sakit. Jika tidak bisa menunjukkan, akan diminta putar balik. Tapi, untuk kendaraan yang rutin pulang pergi dari wilayah sekitar DIY seperti Magelang, Solo, Klaten tidak akan diperiksa.
"Kalau kendaraan tetangga, komuter seperti AA, AD ya kami loloskan karena pertimbangannya bukan kok diskriminatif. Ini kan jalan sudah ramai. Kalau semua kendaraan diperiksa akan menimbulkan kemacetan dan tidak efektif," ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait