BANTUL, iNews.id - Sampah masih menjadi permasalahan pelik yang dihadapi Pemda DIY. Pemkab Bantul menargetkan bebas sampah pada 2025 dengan memperbanyak pembangunan tempat-tempat pemilahan sampah.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, persoalan sampah di Kabupaten Bantul menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
“Kami memasang target Bantul bebas sampah di tahun 2025 mendatang,” kata Halim akhir pekan lalu.
Menurutnya, Pemkab Bantul diberi amanat oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mengelola sampah. Tidak hanya sampah dari wilayah Bantul saja, melainkan juga sampah-sampah yang dihasilkan dari wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman.
Menghadapi tantangan tersebut, Pemkab Bantul tengah menggenjot pembangunan tempat pemilahan sampah terpadu. Mereka akan membangun industri daur ulang sampah agar sampah yang tidak bernilai bisa diolah menjadi komoditas yang berharga.
"Industrinya ini untuk meningkatkan tenaga kerja hingga peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Halim mengatakan, upaya pemilahan sampah itu saat ini sudah dilakukan dari tingkat padukuhan. Lantaran belum memiliki industri sendiri, sampah-sampah yang telah dipilah tersebut dijual ke pabrik pengolahan di Jawa Timur.
Halim tak menampik upaya mewujudkan Bantul bebas sampah 2025 tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan kesadaran dari masyarakat. Pemerintah akan memberikan dukungan peralatan, sedangkan masyarakat juga harus mengubah budaya pilah sampah.
"Masyarakat Bantul mulai sadar untuk memilah sampah terutama masyarakat yang tinggal di Kapanewon Kasihan, Sewon, Banguntapan dan Kapanewon Bantul yang memproduksi sampah cukup besar di Bumi Projotamansari. Lurah-lurahnya terus dipacu, duitnya bisa buat apa saja," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait