SLEMAN, iNews.id - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY mengapresiasi kerja keras Pemkab Sleman dalam penanganan kasus stunting. Saat ini kasus stunting di Sleman tinggal 15 atau mendekati target DIY 14 persen.
"Kabupaten Sleman luar biasa dalam menurunkan stunting, yakni dari angka 16 persen menjadi 15 persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani pada kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Sleman, kemarin.
Menurut dia, catatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman tersebut terbaik dari rata-rata lima kabupaten/kota di DIY. Untuk itulah BKKBN DIY akan terus memberikan pendampingan dan analisa untuk pelaksakaan percepatan penanganan stunting.
“Kami akan dampingi dan analisa pelaksanaan percepatan penanganan stunting di Sleman,” katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman terus berkomitmen menurunkan angka stunting. Ini merupakan komitmen untuk mewujudkan generasi emas dan mewujudkan Indonesia emas.
"Percepatan penurunan ini tidak lepas dari kerja tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Sleman. Kami sedang upayakan dengan membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk capai target turun di 14 persen," katanya.
Forum koordinasi seperti ini menjadi penting dalam penanganan langkah yang, terintegrasi, terpadu dan massif. Pertemuan ini juga banyak membahas pemantauan status gizi, pemberian makanan tambahan, tim pendamping keluarga hingga pelaksanaan mini lokakarya bapak asuh dan konvergensi.
"Harapannya melalui forum koordinasi ini jadi sarana tukar ide dan gagasan untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting dan Sleman zero stunting," ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait