GUNUNGKIDUL, iNews.id – Kasus pencurian nisan kayu jati kuno di kompleks Makam Ki Demang Wonopawiro di Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul masih menjadi misteri. Belum ada titik terang siapa pelaku pencurian ini.
Juru Kunci Makam Sumarwan, menduga pelaku pencuri bukan dari warga sekitar makam. Warga sudah paham dengan orang yang dimakamkan merupakan tokoh masyarakat di masa lalu. Tidak mungkin warga berani mencuri nisan kayu ini.
Saat kejadian, warga menemukan jejak ban mobil. Kemungkinan pelaku lebih dari satu orang dan menggunakan mobil untuk mengangkut nisan kayu. Aksinya dilakukan pada dini hari saat hujan deras mengguyur wilayah ini.
“Dugaan kami pelaku terhimpit masalah ekonomi, karena kalau dijual kayu jati itu bisa laku puluhan juta,” kata Sumarwan, Minggu (14/3/2021).
Nisan yang hilang merupakan nisan Merto Karyo dan Ny Merto Karyo. Nisan Merto karyo ada sembilan tumpukan sedangan Ny Merto Karyo ada delapan tumpukan. Pencuri hanya menyisakan masing-masing dua tumpukan nisan saja.
Setiap nisan terdiri dari sepasang kayu jati dengan panjang mencapai 1,9 meter dengan tebal 12x14 Cm. Jika dihitung dengan nilai ekonominya ditaksir mencapai Rp23 juta lebih.
“Kalau itu dijual kepada kolektor pasti akan laku sangat tinggi,” katanya.
Kasus pencurian nisan di makam ini juga pernah terjadi pada 1992 silam. Saat itu ada dua pencuri yang juga menggondol nisan kayu di makam orang tua Merto Karyo. Hanya selang beberapa hari nisan ini dikembalikan oleh keluarga pencuri.
“Pencurinya meninggal selang beberapa hari mengambil nisan, oleh keluarganya kemudian dikembalikan,” katanya.
Nisan ini diketahui hilang pada Rabu (9/3/2021) pagi. Saat itu juru kunci hendak mengecek lampu di areal makam yang padam. Saat itu diketahui banyak nisan kayu yang hilang. Kasus ini juga masih diselidiki oleh aparat kepolisian.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait