JAKAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Jenderal Andika Perkasa menjadi panglima TNI. Lantas siapakah yang akan menggantikan Andika di posisi Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KSAD).
Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan di tubuh TNI AD memang banyak jenderal bintang tiga yang mumpuni, baik yang bertugas di lingkungan TNI AD maupun di luar.
"Tapi sebagian besar sudah cukup senior dan menjelang pensiun. Karena itu yang paling berpeluang sebagai kandidat pengganti Jenderal Andika di jabatan KSAD saya kira adalah Pangkostrad Dudung Abdurrachman dan Kasum TNI Eko Margiyono," kata Khairul Fahmi.
Dia menjelaskan di atas kertas, nama Letjen Dudung memang diunggulkan dan dinilai sebagai jago istana. Tapi menurutnya Letjen Eko Margiyono juga bukan tidak mungkin karena masa aktifnya lebih panjang hingga tahun 2025 dan dari segi kapabilitas sangat layak.
"Keduanya juga memiliki kekayaan pengalaman tugas dan jabatan. Pernah memimpin pasukan, memimpin satuan teritorial, bertugas di lembaga pendidikan bahkan di lingkungan intelijen," kata Khairul Fahmi.
Lebih lanjut dia menyebutkan, pergantian KSAD ini juga harus mempertimbangkan proyeksi regenerasi kepemimpinan TNI. Karena siapapun yang menjabat nanti, mestinya akan berpeluang juga menjadi Panglima TNI setelah Jenderal Andika.
"Nah, Letjen Dudung kurang diuntungkan dari segi usia. Masa aktifnya akan berakhir pada November 2023, sama seperti Laksamana Yudo Margono, artinya, akan kecil kemungkinan untuk menguat di bursa Panglima," jelasnya.
Jika pengisian jabatan itu sekaligus mempertimbangkan regenerasi kepemimpinan TNI setelah Andika, maka kata dia tidak tertutup juga peluang mempromosikan seorang perwira bintang dua dari generasi 90an dalam waktu dekat untuk kemudian disiapkan sebagai Kasad.
"Saya kira ada sejumlah perwira bintang dua dari generasi 90an yang layak diorbitkan ke bintang tiga, atau bahkan bintang empat dalam waktu dekat," ujar Khairul Fahmi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait