Pengusaha tahu di Gunungkidul keluhkan harga kedelai yang tinggi. (foto: iNews.id/Kimaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Melambungnya harga kedelai membuat perajin tahu di Kabupaten Gunungkidul kelimpungan. Meski sudah mengurangi ukuran tahu yang diproduksi tetap tetap tidak menutup biaya produksi sehingga merugi. 

Sejak beberapa bulan terakhir harga kedelai terus meningkat. Awalnya harga kedelai hanya Rp8.000 per kilogram. Namun kini sudah menyentuh angka Rp13.000 per kilogramnya. Padahal kebutuhan kedelai sebagai bahan baku utama industri tahu dan tempe cukup tinggi. 

Pengusaha tahu di Sumbermulyo, Kepek, Gunungkidul, Suginah mengaku setiap bulannya dia bisa menghabiskan 6-7 ton kedelai. Sementara stok kedelai dari supliyer juga sangat terbatas. 

Kondisi ini menjadikan beban pengusaha semakin berat. Selama ini mereka tidak menaikkan harga jual tahu. Hanya mengurangi ukuran saja. Namun cara ini tidak efektif karena tetap tidak bisa menutup biaya produksi. 

“Saya sudah ganti bahan bakar dari kayu ke ranting-ranting. Ukuran sudah diperkecil tetapi tetap merugi,” katanya. 

Kini pengusaha tahu dalam kondisi dilematis. Mereka tetap harus memproduksi agar ekonomi tetap berjalan, dan karyawan tetap mendapatkan upah. Sementara usaha ini tidak memberikan keuntungan.  

“Semoga ada kebijakan dari pemerintah agar harga kedelai bisa turun lagi,” katanya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network