SLEMAN, iNews.id - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Pemkab Sleman dapat melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 15.000 sasaran per hari. Selain untuk mendukung percepatan vaksinasi kepada 72 juta per bulan vaksin di Jawa-Bali, juga untuk mencegah penularan Covid-19.
“Jadi nanti Bupati Sleman itu targetnya (vaksin) dinaikkan sampai 4 kali dari sekarang 2.700 (vaksin perhari) kalau bisa sampai 15.000 perhari. Vaksin tidak ada masalah,” kata Luhut usai meninjau vaksinasi massal di Gedung Setda Pemkab Sleman, Jumat (6/8/2021).
Menurut Luhut, percepatan vaksin ini sangat penting. Sebab Covid-19 terutama varian Delta bisa dikontrol bila jumlah warga yang divaksin mencapai 75 persen apalagi sampai 100 persen. Untuk itulah percepatan vaksinasi harus terus digencarkan.
“Saya telah melakukan koordinasi kepada Bupati Sleman beserta jajarannya untuk bekerja keras mendorong jumlah vaksinasi di wilayah Sleman untuk terus ditingkatkan,” katanya.
Luhut mengatakan, vaksinasi ini juga harus dibarengi dengan pelaksanaan 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang memadai. Selain itu masyakarat juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
.
Bupati Sleman Kustini mengaku siap untuk menaikkan target peserta vaksinasi. Hal ini sejalan dengan target Pemkab Sleman yang harus melakukan vaksinasi kepada 70 persen penduduk Sleman pada akhir tahun nanti. Untuk itulah fasilitas layanan kesehatan yang melaksanakan vaksinasi juga akan diperkuat.
“Saat ini 25 puskesmas yang ada di Sleman setiap harinya menyelenggarakan vaksin lebih dari 200 dosis,” katanya.
Pemkab Sleman juga berencana melibatkan mahasiswa kedokteran sebagai tenaga vaksinator tambahan. Dengan cara ini, bupati yakin target akan mudah tercapai.
“Permintaan masyarakat juga terus meningkat setiap hari di fasyankes,” katanya.
Cakupan vaksinasi di Sleman hingga Agustus 2021 untuk dosis pertama telah disuntikkan kepada 352.987 orang atau 40,2 persen dari jumlah sasaran. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 144.491 orang atau 16,4 persen.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait