Poster bernada kecaman yang tertempel di Kantor Sekretariat Menwa UNS Solo. Foto: iNews/Septyantoro.

SOLO, iNews.id – Untuk memudahkan Polisi mengusut kematian Gilang Efendi, 28 panitia dan peserta Diklatsar Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dikumpulkan jadi satu di asrama mahasiswa. Mereka tetap boleh mengikuti perkuliahan namun secara daring. 

Ke-28 mahasiswa yang dikumpulkan jadi satu di asrama mahasiswa UNS itu terdiri 17 panitia dan 11 peserta Diklatsar Menwa.  “Mereka di asrama mahasiswa UNS dengan harapan untuk memudahkan kepolisian menyelesaikan kasus ini,” kata Ketua Tim Evaluasi kasus Diklatsar Menwa UNS,  Sunny Ummul Firdaus, Sabtu (30/10/2021). 

Jika sewaktu-waktu mereka dipanggil untuk memberikan keterangan sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Selain itu, juga terdapat satu dosen yang turut diperiksa. Dosen tersebut merupakan pembimbing Diklatsar Menwa dan posisinya berada di rumah. 

Seperti diketahui, seorang mahasiswa UNS Solo, Gilang Endi meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa pada Minggu lalu. Pihak keluarga meminta kasus itu diusut karena melihat adanya lebam di wajah korban. Dari hasil autopsi, Gilang meninggal karena kekerasan benda tumpul.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network