Sri Sultan HB X dengan sejumlah perwakilan Ponpes se-DIY (Foto: Dok Humas Jogja)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY dan pengurus pondok pesantren se-DIY membahas rencana pembukaan pondok pesantren saat tahun ajaran baru. Dalam pelaksanaannya, ponpes wajib menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Kanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan menyampaikan, saat pondok pesantren yang ada di DIY tengah mempersiapkan diri menerima peserta didik dan kembali menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar. Mereka pun meminta arahan kepada Pemda DIY terkait pelaksanaanya.

“Oleh karenanya, kali ini kami memohon arahan dari Pemda DIY terkait langkah yang harus kami lakukan ke depannya,” ujarnya dilansir dari website resmi Pemda Jogja, Jumat (17/7/2020).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskna, sesuai dengan surat edaran Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, segala kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya tetap memprioritaskan protokol Kesehatan yang berlaku. Dia menuturkan, penyebaran Covid-19 tidak dapat diprediksi. Jadi, cara yang paling relevan dengan beradaptasi, namun bukan berdamai.

“Tetap boleh melaksanakan serangkaian kegiatan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Jadi, monggo saja kalua pesantren itu mau dibuka kembali,” ujar Sultan.

Ditambahkan Sultan, status tanggap darurat bencana DIY sebenarnya merupakan salah satu cara untuk mempermudah operasional Pemda DIY dalam menangani Covid-19. Hal ini berkaitan dengan pengadaan alat tes.

“Misalnya ada kasus baru, kami harus mengajukan lelang dulu selama 45 hari hanya untuk melakukan tindakan usap (swab) kepada pasien yang bersangkutan, itu kan malah repot,” katanya.

Wewenang telah diberikan kepada pengurus pondok pesantren untuk menentukan langkah. Namun, Sultan berpesan agar pengurus bisa mempersiapkan protokol kesehatan dengan sangat baik.

“Saya mohon kepada para pengurus, dapat berperan sebagai pengganti orang tua murid, mengingat mereka jauh dari orang tua. Jagalah kesehatan mereka agar jangan sakit. Kalau sakit, mohon diobati diberi vitamin dan dicek kesehatannya, kalau perlu dibangun fasilitas karantina di sekitar pondok pesantren,” ucap Sultan.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang dari dua jam ini diikuti perwakilan dari 14 pondok pesantren. Bebarapa di antaranya Pondok Pesantren Al-Munawwir, Pondok Pesantren An-nur, Pondok Pesatren Wahid Hasyim dan Pondok Pesantren Pandanaran. Semuanya berasal dari empat kabupaten dan kota di wilayah DIY.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network