YOGYAKARTA, iNews.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengeluhkan minimnya penerbangan internasional di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Mereka berharap ada dukungan akses untuk membuka penerbangan internasional agar wisatawan mancanegara meningkat.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan hanya ada dua rute penerbangan internasional ke Malaysia dan Singapura. Padahal banyak maskapai yang tertarik membuka rute baru internasional.
"Sudah ada beberapa yang tertarik, tetapi belum dispo dari Menteri Perhubungan," ujar dia, usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (12/1/2023).
Menurut Deddy, maskapai asal Turkey sangat berminat untuk membuka penerbangan langsung ke YIA. Mereka juga menyiapkan pesawat berbadan besar. Begitu juga penerbangan ke Thailand juga mulai dilirik maskapai.
Demikian juga penerbangan langsung dari Thailand. Kedua rute tersebut sebenarnya sudah mendapat rekomendasi dari Sri Sultan H BX. Hanya saja belum ada izin dari Menteri Perhubungan.
"Belum ada izin dari Menhub, tapi rekomendasi Ngarsa Dalem (Sultan) sudah disampaikan," katanya.
PHRI berharap pemerintah dapat lebih banyak membuka jalur penerbangan internasional di YIA. Tujuannya tidak lain untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Selama ini kebanyakan turis asing datang melalui Bali atau Jakarta.
Pascapandemi Covid-19, jumlag kunjungan wisatawan mancanegara masih tergolong minim. Kondisi ini tidak lepas dari keterbatasan jadwal penerbangan langsung atau direct flight ke wilayah DI Yogyakarta.
DIY juga akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan ASEAN Tourism Forum (ATF) di awal bulan Februari mendatang. Dia memperkirakan ada ribuan tamu yang akan menginap di Yogyakarta.
"Event itu sangat potensial untuk menggaet turis mancanegara," katanya.
Deddy meyakini ATF 2023 akan membawa multiplyer effect yang cukup besar bagi industri pariwisata di DIY. Namun demikian akses di bandara YIA juga harus dibenahi, karena sasaran adalah wisatawan mancanegara.
"Ngarso Dalem juga mengatakan kalau selama ini kebijakan pemerintah pusat belum mendukung untuk wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, ya beliau (Sri Sultan) mengatakan ming sami mawon (sama saja)," katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait