SLEMAN, iNews.id-Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sleman menilai kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 sangat memberatkan di tengah upaya bangkit akibat pandemi Covid-19. Meski demikian PHRI tetap optimistis usai Lebara ada kenaikan okupansi meski tipis.
"Adanya larangan mudik ini, sebenarnya berat. Tapi mau bagaimana. Dengan kebijakan ini, artinya pemerintah juga peduli dengan rakyat, untuk mengurangi penularan Covid-19," kata ketua PHRI Sleman Joko Paromo, Sabtu (17/4/2021).
Joko menjelaskan meskipun mudik dilarang, tetap optimis, pasca lebaran akan ada kenaikan okupansi meskipun tipis. Dia memperkirakan kenaikan okupansi setelah tanggal 17 Mei berkisar antara 10 - 15 persen.
“Hal itu seiring program vaksinasi yang sekarang terus digalakkan oleh Pemerintah,” terangnya.
PHRI Sleman memiliki 120 anggota. Dari jumlah itu hampir semuanya sudah beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Namun hingga kini masih sepi. Umtuk itu berharap Covid-19 segera berakhir.
"Sejak dihantam pandemi, bisnis pariwisata termasuk hotel dan restoran kondisinya memprihatinkan. Bahkan, hingga kini masih sepi. Belum bagus. Buka bersama (ramadan) juga belum ramai, karena kan ada pembatasan tidak boleh bergerombol,” ungkapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait