SLEMAN, iNews.id - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Sleman berlangsung saat Gunung Merapi level III (Siaga). Sesuai rekomendasi BPPTKG, dengan status siaga radius jarak aman berada di 5 kilometer (km) dari puncak Merapi. Kawasan di radius 5 km harus dikosongkan dan tidak boleh ada aktivitas.
Di Sleman ada satu dusun yang jaraknya kurang dari 5 km, yakni Kalitengan Lor, Glagaharjo, Cangkringan. Sebagai langkah awal, kelompok rentan (lansia, balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas) saat ini sudah diungsikan ke barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan.
Berkenan dengan status siaga Merapi sudah ada beberapa skenario dalam pelaksanaan pemungutan suara, pilkada 9 Desember 2020 nanti. Baik skenario jarak aman 5 km maupun yang diperluas 7 km dan 9 km.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, ada beberapa sekenario yang telah dipersiapkan saat pelaksanaan Pilkada Sleman, 9 Desember 2020 di tengah kondisi Merapi siaga.
Skenario pertama, jika radius aman tetap 5 km, maka akan ada satu TPS yang dipindahkan, yaitu TPS 008 Kalitengan Lor, Glagaharjo, Cangkrigan. "TPS 008 Kalitengah Lor akan dipindahkan ke TK ABA Cepitsari, Glagharjo, Cangkringan. “Untuk skenario ini hanya ada satu TPS yang dipindahkan,” kata Yuliyanto, Kamis (3/12/2020).
Untuk skenario radius aman 7 km, akan ada 10 TPS yang dipindahkan. Masing-masing 5 TPS di Cangkringan dan Turi. 5 TPS di cangkringan terdiri dari 2 TPS di Umbulharjo dan 3 TPS di Galgaharjo. 5 TPS di Turi yakni 2 TPS di Girikerto dan 3 TPS di Wonokerto.
"Sedangkan untuk skenario radius 9 km, akan ada 47 TPS yang digeser, di Cangkringan ada 18 TPS, Pakem 16 TPS dan Turi 13 TPS," kata Yuliyanto.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait