BANTUl, iNews.id – Ajang pilihan lurah desa (Pilurdes) di Bantul ternyata juga tak lepas dari praktik politik uang. Salah satu calon lurah di Canden, Jetis diduga membagikan sejumlah uang dan material untuk mempengaruhi pilihan warga.
Salah seorang tokoh warga Canden, Suprapto mengatakan, pihakny memiliki banyak bukti terkait dugaan politik uang ini. Yang terbaru adalah janji pemberian uang Rp50 ribu bagi warga yang mau memilih calon tersebut. “Ada yang didata by name disertai tanda tangan. Mereka dijanjikan Rp50 ribu masing-masing warga,” ujarnya.
Selain itu ada dua RT yang mendapat bantuan masing-masing Rp2 juta. Suprapto juga mengaku memiliki bukti pengembalian uang dari pihak RT ke tim sukses yang bersangkutan. Pengembalian uang ini dilakukan lantaran setelah musyawarah, warga menolaknya pemberian ini lantaran diharuskan memilih sang calon tersebut.
“Jadi awalnya RT dapat bantuan dengan syarat memilih yang berangkutan. Namun setelah di musyawarahkan warga menolak dan uang dikembalikan ke tim sukses lengkap dengan bukti tanda terima dan foto,” kata Suprapto.
Selain bantuan dalam bentuk uang, sejumlah daerah juga menerima bantuan dalam bentuk barang. Misalnya semen dan lain sebagainya.
Sementara itu, aktivis LSM dari Forum Masyarakat Pemantau Bebas Politik Uang, Zahrowi mendorong membawa masalah politik uang ini ke penegak hukum. Langah ini diambil untuk memberi efek jera pelaku dan mengedukasi masyarakat jika politik uang itu salah.
“Kami mendorong jika nanti ditemukan fakta terjadinya transaksi politik uang untuk segera melapor kepada pihak penegak hukum,” katanya.
Zahrowi berharap momentum Pilurdes serentak di Bantul ini menjadi sarana memulai edukasi bebas politik uang kepada masyarakat.
Dengan edukasi ini rakyat bisa cerdas memilih dengan jujur dan independen. Kemudian yang kedua dengan bebas politik uang maka diharapkan calon yang terpilih pengabdiannya bisa total dan tulus.
“Karena politik uang menjadi benih perilaku koruptif. Harapannya melalui pilurdes di Canden ini nanti menjadi jadi momentum bagi Bantul untuk kedepannya ini bebas politik uang dalam kontestasi apapun termasuk pileg dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang tokoh pemuda Canden, Lutfi Adi mendukung gerakan anti politik uang ini. Atas nama Forum Peduli Canden, Lurfi mendukung gagasan anti politik uang ini.
Forum Peduli Canden siap melawan praktik politik uang dalam pilurdes kali ini. Saat Pilkada lalu forum ini juga menggalang anak muda di Canden untuk menolak politik uang. Langkah serupa juga akan dilakukan dalam pilurdes pada 27 Desember mendatang. “Kami mendukung gerakan ini agar Canden ke depan akan lebih baik,” ujarnya.
Untuk diketahui pada Pilurdes di Canden akan diikuti oleh tiga kandidat. Masing-masing adalah Subagyohadi, Beja SH MH.li dan Sutarno SH.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait