Ibu rumah tangga ini bahagia mendapatkan minyak goreng curah. (Foto : MPI/erfan erlin)

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Ratusan ibu rumah tangga terlihat berjubel menunggu giliran untuk membeli minyak goreng di Kantor Kalurahan Wareng Kapanewon Wonosari Gunungkidul. Bukan minyak goreng kemasan, namun minyak goreng curah yang awalnya sempat dihindari oleh masyarakat.

Tepat di Hari Kartini ini, para ibu Rumah tangga ini masih harus berjuang. Mereka harus mengantre lebih dari satu jam untuk mendapatkan 2 liter minyak goreng curah. Mereka rela antre untuk mendapatkan minyak goreng curah yang harganya masih dianggap terjangkau meski masih mahal.

Tak ada pilihan lain bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan komoditas dengan harga yang terjangkau. Pasalnya untuk mendapatkan minyak goreng kemasan mereka harus merogoh kocek yang lebih dalam di mana per liter mencapai Rp25.000.

Nahdiatus (39) perempuan asal Kalurahan Wareng, Wonosari ini mengaku harus turut mengantre agar bisa mendapatkan minyak goreng curah. Sebab harga minyak goreng kemasan saat ini sudah dah dianggap sangat mahal.

"Rp.25.000 di saat harga--harga mahal ya juga mahal," ujar dia di sela operasi pasar minyak goreng di Balai Kalurahan Wareng Kapanewon Wonosari, Kamis (21/4/2022).

Wanita ini memang berusaha mencari komoditas yang lebih murah agar bisa menghemat pengeluaran. Apalagi sebentar lagi lebaran, sehingga harus banyak berhemat karena harus memilah keuangan mereka.

Lurah Wareng, Ari Wibawa mengatakan pihaknya menggelar operasi pasar minyak goreng curah bersamaan pasar murah berbagai komoditas UMKM Kalurahan Wareng. Namun operasi pasar minyak goreng curah ini jumlahnya minim hanya 620 liter.

"Kami tidak memiliki dana untuk menebus minyak goreng curah. Di ADD tidak ada alokasi. Ini dana dari PKK, sehingga pelaksanaan sepenuhnya oleh PKK,"ujar dia.

Dinas Perdagangan Gunungkidul membuka kesempatan kepada pemerintah Kalurahan dan pihak lain untuk mengajukan operasi pasar Minyak goreng curah. Hal ini disambut baik oleh pihak kalurahan karena membantu mereka mengurangi beban masyarakat.

Hanya saja di satu sisi pemerintah kalurahan mengaku tidak memiliki dana untuk 'menebus/membeli' minyak goreng dari distributor rekanan Dinas Perdagangan. Karena tidak ada pos anggaran dari Dana Desa untuk membeli minyak goreng tersebut.

Kepala Bidang Distribusi Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Heryanto menuturkan pihaknya memang gencar melaksanakan operasi minyak goreng curah jelang Lebaran. Mereka langsung bekerja sama dengan pihak kelurahan untuk melaksanakannya. "Pihak kalurahan yang mengerti kebutuhan masyarakatnya," tutur dia 

Pihaknya memang gencar melaksanakan operasi minyak goreng curah dengan harapan dapat mempengaruhi harga minyak goreng kemasan. Saat ini minyak goreng kemasan memang stabil tinggi di harga Rp24.000 hingga Rp25.000 perliternya.

Untuk periode pertama pihaknya sudah menggelar operasi pasar dan telah menghabiskan 8.000 liter minyak goreng curah. Karena antusias masyarakat cukup tinggi maka pihaknya kembali mengajukan alokasi untuk operasi pasar selanjutnya. "Kami mengajukan alokasi 19.200 liter. Dan itu harus habis minggu-minggu ini,"ujarnya.

Pelaksanaan operasi pasar minyak goreng kemasan memang diserahkan ke kelurahan yang menginginkan operasi pasar. Tujuannya agar minyak goreng tersebut tepat sasaran seperti yang diharapkan.

Selain Kalurahan Wareng, pihaknya telah menggelar operasi pasar minyak goreng curah di Kalurahan Sidoarjo Kapanewon Tepus, Kalurahan  pampang Kapanewon paliyan dan kalurahan Giring Kapanewon Paliyan.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network