SLEMAN, iNews.id – Pandemi Covid-19 telah membuat para buruh di Kota Yogyakarta merasakan dampak yang cukup berat. Kondisi semakin parah dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang.
Ketua Serikat Buruh Konfederasi Buruh Sejahtera Indonesia Eko Wiyono mengatakan, pemerintah telah gagal dalam melindungi buruh. Selama masa pandemi buruh tidak mendapatkan jaminan kesejahteraan. Hal ini diakibatkan kurang seriusnya pemerintah dalam menangani Covid-19 di awal pandemi.
“Pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis kesehatan dan merembet di semua sendi kehidupan,” katanya, di sela menerima bantuan sembako dan Alat Kesehatan dari Disnakertrans DIY, Polda DIY, dan sejumlah elemen masyarakat yang peduli untuk Serikat Buruh (K) SBSI DIY, di Ngaglik, Sleman, Senin (16/8/2021).
Pemerintah semestinya sejak awal memiliki skala prioritas. Apakah fokus menangani pandemi atau menjaga ekonomi tumbuh. Namun semuanya sudah terlanjur tidak mendapatkan hasil maksimal, sehingga kondisi kesehatan kolaps dan ekonomi minus.
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat maupul Level 4 yang terus diperpanjang semakin memberatkan buruh. Kebijakan itu telah membuat penghasilan buruh berkurang bahkan sampai ada yang kehilangan pekerjaan.
“Kami minta pemerintah mempercepat ekonomi, tidak ada PHK dan penanganan Covid-19 lebih serius,” katanya.
Bantuan yang diterima serikat buruh akan diteruskan kepada para buruh yang terdampak Covid-19. Bantuan ini sangat bermanfaat dan diharapkan bisa meringankan beban buruh.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait