WASHINGTON, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sama sekali tidak percaya dengan janji sekutunya Amerika Serikat (AS). Sebelumnya negara Paman Sam itu menjanjikan akan terus memasok persenjataan ke Ukraina untuk melawan tentara Rusia.
Sebelumnya melalui Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina guna mencegah serangan Rusia.
"Kami akan mengirimkan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia, untuk mencegah mereka merebut lebih banyak wilayah dan kota-kota di mana mereka melakukan kejahatan ini," kata Sullivan, dalam program di 'This Week' di ABC News, seperti dilaporkan kembali Reuters, Senin (11/4/2022).
Pada kesempatan lain Sullivan juga mengatakan AS tidak henti-hentinya berupaya mengirim senjata. Bukan hanya itu AS juga membantu mengoordinasikan pengiriman senjata dari negara-negara lain.
“Senjata datang setiap hari, termasuk hari ini,” kata Sullivan, dalam wawancara lain dengan NBC News, Minggu.
Menurut Gedung Putih pada pekan lalu, AS telah mengirim bantuan militer senilai 1,7 miliar dolar AS ke Ukraina terhitung sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Senjata yang dikirim di antaranya rudal anti-pesawat Stinger, anti-tank Javelin, serta amunisi dan pelindung tubuh.
Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak para pemimpin negara Barat, termasuk AS dan Eropa, untuk menyediakan persenjataan berat untuk menghadapi Rusia di wilayah timur negaranya. Seperti diketahui Rusia memfokuskan serangan di timur Ukraina, termasuk Donbass.
Meski Ukraina mendapat begitu banyak bantuan senjata dari AS dan sekutu, Zelensky tetap skeptis Negeri Paman Sam akan mengirim senjata sebagaimana yang diminta.
Dia mengatakan, cepat atau lambat Ukraina bisa mengalahkan Rusia bergantung pada seberapa cepat bantuan senjata dari AS datang.
"Sejujurnya, apakah kita akan dapat bertahan bergantung pada ini. Saya percaya 100 persen kepada masyarakat dan angkatan bersenjata kami, tapi sayangnya saya tidak yakin akan mendapat semua (senjata) yang dibutuhkan," kata Zelensky.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait