YOGYAKARTA, iNews.id – Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan industri halal. Mayoritas konsumen di Indonesia merupakan muslim dengan gaya hidup Islami yang semakin baik.
Direktur Eksekutif Center for Sharia Finance & Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Brian Edityanto mengatakan, potensi halal industri di Indonesia sangat besar dan terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari populasi penduduk muslim terbanyak.
“Kalangan milenial jangan hanya menjadi konsumen, tetapi harus menjadi produsen dan pemain utama industri halal skala dunia,” kata Brian, Kamis (16/12/2021).
Cerahnya prospek industri halal tidak lepas dari populasi muslim dunia yang mencapai 24 persen. Sedangkan tren belanja produk halal dan etis terus meningkat.
The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021 mencatat tingkat pertumbuhan belanja muslim di dunia tumbuh 3,2 persen dengan nilai USD 2,02 miliar. Dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah, Indonesia naik ke peringkat keempat dari urutan lima.
“Sektor fashion Islami dan ekspor makanan halal berada di peringkat atas. Hal itu tak lepas dari generasi muda Islam Indonesia sebagai pasar industri halal,” katanya.
Untuk mengenalkan halal industri ini, Shafiec UNU Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia menggelar Duta Halal Lifestyle (DUHA) 2021 yang berlangsung secara daring sejak November 2021 hingga Maret 2022 mendatang. Kegiatan ini untuk mencetak ribuan mahasiswa sebagai agen gaya hidup halal dan keuangan syariah di masyarakat.
“Harapannya mahasiswa dapat ikut menyosialisasikan gaya hidup dan keuangan syariah serta mendukung pengembangan industri halal di Indonesia,” ujar Brian.
Even ini diikuti 1.577 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke dan telah terpilih 200 mahasiswa. Mereka telah mengikuti kelas Virtual Bootcamp yang mempertemukan para mahasiswa dengan para praktisi di bidang komunikasi gaya hidup halal dan keuangan syariah.
Sementara itu, Rektor UNU Yogyakarta Purwo Santoso mengatakan, gaya hidup Islam memberi pengaruh baik dan viral. Kampanye halal lifestyle diharapkan menghasilkaàn tayangan viral yang memberikan pengaruh baik dan mampu mewujudkan gaya hidup Islami.
“Gaya hidup Islami tidak hanya sekadar citra, melainkan juga dengan komitmen etik yang dapat diinternalisasi sebagai kebutuhan hidup sehari hari,” kata Purwo.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait