Sebuah alat berat merobohkan pohon dan bangunan milik warga di lokasi proyek bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo. (Foto: Dok.iNews.id)

KULONPROGO, iNews.id - Sejumlah makam di lokasi calon bandara baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Desa Glagah dan Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo belum dipindah. Selain makam, masih ada satu masjid dan satu musala yang belum dirobohkan untuk dipindah.

Kasi Kemasyarakatan Desa Palihan, Muslihudin Sukardi mengatakan, di desanya masih ada sekitar tujuh makam yang belum direlokasi dari total sekitar 800 makam.

Menurut dia, tujuh makam yang tersisa merupakan makam dari keluarga penolak bandara yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran (PWPP). Saat makam lain direlokasi, mereka juga menolah makam leluhur mereka untuk dipindah. Sehingga proses pemindahan malam menyisikan makam-makam tersebut. "Kita nanti akan memindah makam itu dari Pemakaman Kragon III ke Kragon I,” katanya, Minggu (29/7/2018).

Relokasi makam ini, kata dia, akan ditanggung oleh ahli waris. Sebelumnya anggaran relokasi makam dari PT Angkasa Pura sudah terserap dan dilaporkan. Belum tuntasnya pemindahan makam juga terjadi di Desa Glagah. Sejumlah warga penolak juga tidak merelakan relokasi makam.

Juru Bicara Proyek NYIA PT AP I, Agus Pandu Purnama mengatakan pembangunan bandara masih menunggu proses pemindahan. Jika nanti semuanya selesai, mereka akan melakukan penyisiran atas makam-makam yang ada di atas IPL. "Semoga prosesnya bisa lebih cepat karena pembangunan fisik akan dilanjutkan," katanya.   


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network