YOGYAKARTA, iNews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembangkan kereta penolong atau dikenal dengan kereta NR yang menggunakan tenaga diesel.
Kereta ini akan difungsikan untuk menolong ketika terjadi gangguan atau kecelakaan dengan membawa berbagai fasilitas. Sebelumnya kereta penolong yang ada, diimpor dan harus ditarik dengan lokomotif.
“Kereta penolong atau NR ini adalah kreasi dari Balai Yasa di sini (Yogyakarta). Sebelumnya mereka sudah membuat empat kereta rail klinik,” kata Direktur Utama (Dirut) PT KAI Edi Sukmoro ketika mengecek pembuatan kereta di Balai Yasa Yogyakarta, Kamis (27/12/2018).
Sesuai dengan namanya, kereta ini untuk menolong kejadian yang tidak diinginkan. Kereta ini akan membawa berbagai fasilitas seperti gunting, dongkrak dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk sarana mengatasi permasalahan di lapangan. “Kita sebenarnya sudah ada, tetapi itu dari luar. Baru ini yang diproduksi sendiri,” ujarnya.
Kereta NR lama, kata dia, hanya bisa meluncur dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sedangkan kereta baru ini akan mampu melaju di kecepatan 80 kilometer per jam.
Kereta penolong ini juga akan dirangkai dengan kereta medis. Sehingga ketika terjadi musibah akan bisa langsung bergerak bersama. Meskipun antara kereta klinik dan penolong ini bisa berdiri sendiri-sendiri. “Semoga bulan Januari nanti sudah bisa di-launching,” kata Edi.
Kepala Balai Yasa Yogyakarta, Hasim Suwondo mengatakan ide pembuatan kereta penolong ini dari pusat. Begitu juga dengan desainnya. Balai Yasa Yogyakarta hanya melakukan eksekusi dan mmebuat kereta penolong dengan menggunakan kereta rangkaian diesel (KRD).
“Kereta ini memiliki tenaga sendiri, tranmisi hidrolis dan dimodifikasi menjadi kereta penolong yang dirangkai dengan kereta medis,” ujarnya.
Kereta ini untuk menolong ketika terjadi kecelakaan. Begitu jalan, satu kereta bisa untuk menangani gerbong yang bermasalah, satu kereta lagi membantu menolong korban. “Bedanya ini bisa jalan sendiri, tidak harus ditarik lokomotif. Ketika ada musibah loko bisa untuk yang lain,” tandas Hasim.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait