SLEMAN, iNews.id - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) menggandeng Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) untuk membantu proses transformasi pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kerja sama ini khususnya dalam membangun perangkat antisuap, gratifikasi serta Whistle Blowing System (WBS) sesuai semangat integritas dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Direktur Keuangan, Investasi, Manajemen Resiko dan SDM PT TWC Palwoto mengatakan, selain dengan KPK juga menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Bersama BPKP kerja sama dalam permasalah keuangan.
“Saya berharap nilai-nilai yang ada di BUMN bisa diaplikasikan di sini,” katanya, dalam siaran persnya, Rabu (18/8/2021).
PT TWC telah melaksanakan Sosialisasi AKHLAK dan Tata Kelola Perusahaan pada Jumat (13/8/2021). Kegiatan digelar secara hybrid sesuai dengan protokol kesehatan ketat dan diikuti 700 karyawan TMII melalui aplikasi Zoom Meeting.
Risk Management, Regulation & Quality Control Manager PT TWC Prima Bagus mengajak karyawan TMII untuk terlibat aktif dan bekerja sama dalam mengawal kinerja yang positif pada pengelolaan TMII ke depan. KPK hadir sebagai pendamping dalam pekerjaaan sehingga ketika menemukan ada intervensi dari pihak luar atau ada ketidaknyamanan saat bekerja agar dilaporkan.
“Ketika ada potensi yang mengganggu destinasi mohon laporkan kepada kami. Semoga kita bisa bersama-sama mengawal sikap ini ke depan,” katanya.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penanganan Pengaduan KPK RI Amir Arif mengatakan, KPK sangat terbuka dan senang dengan ajakan kolaborasi PT TWC dalam melaksanakan internalisasi sikap AKHLAK untuk kepengelolaan TMII ke depan. Hal ini sejalan dengan fokus pembangunan nilai-nilai antikorupsi dalam upaya pencegahan korupsi di perusahaan.
KPK merupakan mitra Kementerian BUMN dalam penguatan kultur AKHLAK di perusahaan BUMN. Dalam membangun sistem pengaduan dan budaya anti korupsi, diperlukan komitmen yang kuat, mulai dari jajaran direksi, manager dan diikuti oleh pihak-pihak lainnya.
“Kami percaya kegiatan ini menjadi sebuah komitmen untuk membangun budaya antikorupsi,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait