SLEMAN, iNews.id - Rara Istiati Wulandari, pawang hujan ini menjadi salah satu bintang dalam gelaran Moto GP Mandalika Minggu (20/3/2022) kemarin. Dalam sebuah kesempatan, wanita yang tenar dengan panggilan Rara ini mengaku pernah membantu pencarian korban laka air Sungai Sempor, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman pada awal 2020 silam.
Tragedi Susur Sungai Sempor terjadi pada 22 Februari 2020 silam. Saat itu ratusan siswa SMP N 1 Turi mengikuti susur sungai Sempor. Kegiatan susur sungai tersebut merupakan salah satu agenda Pramuka. Sepuluh orang siswi terseret arus sungai tersebut dan ditemukan meninggal dunia.
Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto ketika dikonfirmasi membenarkan Rara pernah membantu pencarian korban. Di hari ketiga, Rara datang di dekat pintu air tempat korban kedua dan ketiga ditemukan.
"Beliau datang menemui saya. Jadi memang membantu," ujar dia, Senin (21/3/2022).
Kala itu, Pipit mengaku bertemu dengan Rara di jembatan yang di bawahnya ada pintu air. Saat itu, dia baru saja selesai mengevakuasi korban kedua yang berhasil ditemukan.
Saat naik ke atas jembatan, Rara menemui dirinya. Rara ingin membantu proses pencarian korban susur sungai dengan kemampuannya sebagai indigo.
"Saya tidak tahu kapan tepatnya dia datang. Tetapi waktu saya selesai evakuasi korban kedua itu jam 06.00 WIB, beliau sudah di sana," ujar Pipit.
Menurut Pipit, kala itu Rara mengaku sudah datang ke Posko Induk SAR sebelum menemui dirinya di lapangan. Rara mengaku akan mengerahkan kemampuannya sebagai indigo sehingga korban segera ditemukan.
Pipitpun lantas mengizinkan Rara membantu pencarian tersebut dengan kemampuannya sebagai indigo. Karena menurutnya pihaknya tidak bisa menolak kearifan lokal dalam pencarian korban susur sungai tersebut.
"Mbak Rara datang ikut pencarian. Karena hal seperti itu kami anggap kearifan lokal, akhirnya kami izinkan," katanya.
Waktu itu selepas memberi izin kepada Rara Pipit pun meminta izin kepada para untuk beranjak dari tempat tersebut karena harus mendampingi kepala pelaksana Basarnas DIY. Kebetulan Kepala Pelaksana Basarnas DIY akan wawancara secara live dengan stasiun TV nasional.
Sebelum Pipit meninggalkan lokasi pertemuan dengan Rara, Rara sempat meminta dirinya untuk membantu wanita tersebut. Rara meminta kepada dirinya untuk membaca surat al-Ikhlas sebanyak 3 kali sebelum pergi.
"Karena sudah diizinkan kemudian Mbak Rara minta tolong kepada saya agar saya membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali sebelum pergi," katanya.
Selepas itu Pipit melihat Rara kemudian turun ke pintu air Bendungan sembari membawa sebuah kendi (wadah minuk terbuat dari tanah) yang digunakan untuk peralatan ritual.
Namun Pipit mengaku tidak mengetahui secara persis ritual yang dilaksanakan oleh Rara karena dirinya harus menemani kepala pelaksana Basarnas.
Di hari ketiga tersebut Pipit mengatakan jika cuaca di lokasi kejadian sudah sangat cerah. Sehingga pencarian korban pun dilaksanakan dengan lancar dan selang beberapa saat kemudian ditemukan korban ketiga juga di Bendungan air tempat Rara melaksanakan ritual.
"Rara adalah orang yang rendah hati," ujar Pipit.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait