Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Setiawan saat berbicara di tengah-tengah ratusan mahasiswa UMY yang menggelar doa bersama. (Foto: iNews.id/Yohanes Demo).

BANTUL, iNews.id - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar doa bersama untuk Redho Tri Agustian (20) yang diduga menjadi korban mutilasi di Sleman, Senin (17/7/2023). Redho merupakah mahasiswa Fakultas Hukum yang dikenal aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. 

Aksi doa bersama ini dilaksanakan di halaman kampus UMY, kemarin malam. Sejak pukul 19.00 WIB, satu per satu mahasiswa berdatangan hingga memenuhi area halaman depan kampus. Sebelum menggelar doa bersama mereka melakukan aksi simpati dengan menyalakan puluhan lilin.

Turut hadir pada acara itu Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Setiawan dan pimpinan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY Rifki Febriansyah.

Rifki Febriansyah mengucapkan rasa belasungkawa atas kejadian yang menimpa salah satu mahasiswanya. Menurut pengakuannya, Redho dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Dia juga dikenal sebagai mahasiswa yang baik dimata para dosen.

"Di LPKA kami mencatat bahwa mas Redo adalah mahasiswa yang aktif di kampus, beliau juga termasuk sebagai pengurus IMM Fakultas. Aktif di kompetisi kegiatan nasional dan menurut catatan kami, Redo masuk di kelompok YSI dan sebagainya, sehingga untuk kiprah Redho di kampus tidak usah diragukan lagi," katanya.

Rifki berharap seluruh teman dan mahasiswa UMY bisa memberikan doa terbaik kepada Redho. Meski kecil kemungkinan, pihaknya masih memiliki harapan bahwa Redo masih bisa kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Sementara itu, Iwan Setiawan mengungkapkan, dari informasi penyidik Polda DIY, bisa dipastikan 60 persen bukti-bukti yang ditemukan pihak kepolisian mengindikasikan milik Redho.

"Saya sudah mengonfirmasi dengan Polda DIY dan bertanya ke penyidik, ada tim dari fakultas dan pusat konsultasi dan bantuan hukum,” kata Iwan. 

Diakuinya, tidak mudah untuk mengenali korban karena kondisi tubuhnya sudah rusak dan tidak normal. Indikasi kuat jasad itu Redo dari aksesoris yang digunakan, seperti jaket dan lainnya.

“Itu (akseseris) dikonfirmasi pihak keluarga dan pihak keluarga mengakui itu," katanya. 

Meski begitu, pihaknya belum berani memastikan 100 persen bahwa korban mutilasi adalah mahasiswanya. Saat ini, pihaknya masih akan menunggu hasil dari kepolisian untuk informasi lebih lanjut. 

"Tapi itu indikasi yang bisa kami pegang bahwa kita berkumpul di sini untuk berduka," katanya. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network