YOGYAKARTA, iNews.id - Ketua Badan Pemenangan Nasonal (BPN) Pasangan Prabowo-Sandi Wilayah DIY, Dharma Setiawan mengatakan lagu “Jogja Istimewa” yang liriknya diubah saat lomba yel-yel adu kreativitas antarkelompok relawan di luar skenario tim kampanye.
"Itu di pertemuan relawan perempuan. Lomba yel-yel gitu ada kelompok kreatif," kata Dharma dikonfirmasi iNews.id melalui telepon, Selasa (15/1/2018) malam.
Menurut dia, kelompok relawan kemungkinan memilih lagu tersebut karena cukup populer. Sehingga, lagu itu diambil dan diganti dengan lirik yang lain. Lagu itu pun hanya dalam lomba yel-yel.
“Mungkin ada yang merekam dan meng-upload menjadi viral. Kalau Hip hop tidak izinkan untuk kelompok mana pun, saya sangat mendukung sikap itu," tuturnya.
Meski melibatkan relawan, Wakil Ketua DPRD DIY ini memastikan tidak ada kaitannya dengan BPN Prabowo-Sandi. “Acara itu pun spontan dan menjadi ajang adu kreativitas. Itu tidak ada kaitannya dengan BPN, itu relawan," tandasnya.
Meski demikian, BPN Prabowo-Sandi siap memberikan advokasi kepada relawan. Mereka akan memberikan bantuan hukum dan akan tetap menghormati dan menghargai pencipta lagu itu.
Disinggung kemungkinan dipolitisisasi, politisi Gerindra itu mempersilakan. Namun kalau over reaktif biarkan nanti hukum yang menyelesaikan.
“Yang tidak tepat bisa diluruskan. Saya sudah perintahkan pimpinan untuk bertemu pencipta lagu. Bicara dan rembugan," katanya.
Sebelumnya, pencipta lagu “Jogja Istimewa” Marzuki Mohammad alias Kill the DJ melaporkan pemilik akun Cakkhum ke Polda DIY, karena karena lagu tersebut liriknya diubah menjadi lagu pemenangan Prabowo-Sandi yang viral di media sosial.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait