BANTUL, iNews.id – Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto enggan menanggapi rencana aksi demo reuni jilid 212 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada awal Desember mendatang.
“Tidak ada, tidak usah ditanggapi,” ujar Wiranto usai mengisi Qolawoh Kebangsaan di Sportarium UMY, Yogyakarta, Rabu (21/11/2018) petang.
Menurut Wiranto, demo boleh saja, tapi ada aturannya. Setiap aksi demo harus sesuai dengan undang-undang dan jangan sampai mengganggu kepentingan rakyat. Jangan sampai demo mengganggu kebebasan orang lain ataupun menyebabkan kemacetan. Apalagi, sampai ada masyarakat yang menjadi tertekan dan terancam.
“Tema apa, tujuannya apa. Kalau tidak jelas tidak akan diijinkan polisi,” tutur Wiranto.
Wiranto justru meminta wartawan untuk meminta kejelasan dari para tokoh yang akan melaksanakana demo. Tujuannya apa dan tuntutannya apa sehingga semuanya harus jelas. Jangan sampai negeri ini terbelah. Negeri ini dibangun dengan membutuhkan persatuan.
“Kalau ada kekurangan itu akan disempurnakan, bukan dibuat kacau. Wartawan yang harus tanya dulu ke sana. Baru kita akan jawab,” ujar Ketua Umum Partai Hanura ini.
Wiranto juga mengajak kepada semua masyarakat agar dalam menghadapi event besar Pemilu 2019, bisa menjaga situasi tetap kondusif, aman dan damai. Biarkan masyarakat menggunakan hak pilihnya dan jangan sampai ada yang terganggu dengan kegiatan lain.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait