YOGYAKARTA, iNews.id- Event pasar malam Tugu Jogja Expo (TJE) resmi dihentikan oleh pemerintah Kota Yogyakarta Jumat (16/12/2022) sore. Penutupan ditandai dengan pemasangan pagar dan menempel spanduk oleh Sat Pol PP Kota Jogja yang dikawal puluhan petugas gabungan TNI/Polri.
Ketua Pengelola TJE, Widihasto Wasana Putra menanggapi positif langkah-langkah dari pemerintah kota dalam penutup tempat tersebut dengan alasan tidak berizin. Dia mengakui memang ada masalah di proses perizinan.
"Kita mematuhi itu dan silakan saja Kemudian pemerintah kota mungkin memagari ini memasang karikatur,"ujar dia.
Namun saat ini pihaknya sedang mengkaji untuk mencoba membuat gugatan perdata ke PTUN terkait dengan surat Balai Pengelola Kawasan Sumbu Filosofi. Pihaknya akan menyusun gugatan tersebut supaya ada peringatan juga kepada pemerintah.
"Ya betul bahwa pemerintah itu adalah pihak yang berwenang membuat peraturan dan kebijakan tapi kan belum tentu juga aturan dan kebijakan itu benar kan. Makanya biar nanti apa di proses hukum itu yang akan menentukan dan apapun hasilnya kita tentu akan mematuhinya," ujar dia.
Meski diminta untuk menutup kawasan tersebut, pihaknya masih akan bertahan di tempat tersebut. Event TJE memang resmi dihentikan Jumat sore, namun Jumat malam aktivitas pasar malam masih berlangsung karena kasihan dengan para pedagang.
Sebenarnya Dinas Kebudayaan sudah dua kali menawarkan kepada mereka untuk menggunakan lahan Dinas Kebudayaan bekas kampus Stiker. Tetapi mereka belum berpikir untuk menanggapi itu. "Kami juga berpikir untuk memindah sebuah pasar atau keramaian itu bukan persoalan mudah," ujarnya.
Dia mengakui meski diminta menutup event TJE dan sudah ada pagar, namun dia masih meminta akses untuk para pedagang yang terlanjur datang agar bisa tetap masuk. Para pedagang perlu persiapan karena mereka juga membawa barang-barang dagangan.
Para pedagang yang memang sudah terlanjur buka maka masih diberi kesempatan untuk berjualan. Namun secara prinsip event TJE resmi diakhiri hari Jumat sore. Dan terkait teknis berikutnya akan mereka bicarakan dengan seluruh pedagang.
"Bukan hal yang mudah ya kami mengupayakan tempat ini kan juga melalui proses panjang jadi tolong teman-teman masyarakat juga bisa melihat bahwa inisiatif kami itu kan untuk menggerakkan UMKM ya. Bukan kemudian kami ini melakukan hal-hal yang ilegal untuk hal-hal yang sifatnya bertentangan dengan ketentuan hukum," ujarnya.
Pihaknya memang nekat membuka event tersebut karena ingin mengejar moment libur Natal dan Tahun Baru. Dengan harapan nanti akan semakin banyak pengunjung sehingga menguntungkan UMKM yang terlibat dalam event tersebut.
Terkait dengan penutupan tersebut, Hasto mengaku akan mengembalikan uang sewa yang telah dikeluarkan oleh para UMKM. Namun saat ini besarannya masih didiskusikan karena sebelumnya mereka sudah mengeluarkan biaya-biaya termasuk untuk mengkondisikan lokasi tersebut
"Dulunya sini kan kotor, gelap, horor dan banyak pedagang. Kami membersihkan itu kan tentu butuh biaya," kata dia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait