YOGYAKARTA, iNews.id- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan silaturahmi ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Masjid Jogokaryan adalah salah satu masjid yang dikenal dengan program-program yang inovatif.
Ridwan kamil yang hadir di Masjid Jogokariyan, Rabu (6/4/2022) subuh tadi mengaku sangat terkesan dengan sistem pengelolaan dan program yang ada di masjid tersebut. Kang Emil merasa kekompakkan jamaah di Masjid Jogokariyan sangat luar biasa.
"Menandakan muamalahnya Jogokariyan luar biasa, karena kekompakan dan juga konsep yang ada di sini sangat baik," ujarnya, Rabu.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyebut di Jawa Barat ada lebih dari 100.000 masjid. Dia berharap setelah pulang ke Jawa Barat nanti bisa membawa oleh-oleh yang berguna dari Jogokariyan. Karena di masjid Jogokaryan ini, berbagai program itu bisa mensejahterakan jamaah yang tinggal di sekitar masjid tersebut dengan cara-cara yang kreatif.
"Semoga nanti saya bawa oleh-oleh dari Jogokariyan untuk pengelolaan masjid di Jawa Barat agar bisa jadi lebih baik," harapnya.
Kang Emil menuturkan pihaknya pernah bekerjasama dengan masjid jogokariyan beberapa waktu yang lalu, yaitu pasca erupsi Merapi tahun 2010 yang lalu. Di mana mereka bekerjasama membangun masjid Kopeng yang berada di Jalan Kaliurang Kabupaten Sleman.
Kalau itu Kang Emil mendesain bentuk masjid tersebut. Di samping itu dia juga memberikan bantuan alat mesin pencetak batako yang berbahan dasar dari abu vulkanik erupsi Merapi. Batako tersebut kemudian digunakan untuk membangun dinding masjid di kawasan Kopeng.
"Batakonya juga ada yang dijual. Hasilnya untuk biaya hidup korban Erupsi Merapi. Jadi masjid Kopeng didirikan ada sisi memoriabel letusan Merapi dan juga menolong korban bertahan hidup," ujarnya.
Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Muhammad Jazir ASP menyatakan dahulu jumlah Muzakki di Masjid Jogokariyan tidak sampai 10. Namun, jumlah itu bertambah berkali-kali lipat sekarang.
Jazir pun menjelaskan awal mula dia melaksanakan program yang bisa mensejahterakan jamaah di Masjid Jogokariyan. Salah satunya adalah dengan melakukan kajian tentang harta.
"Dulu awalnya kami lakukan kajian tentang harta, kami bahas soal manfaat harta, fungsi harta, ujian dan cobaan dan tanggung jawab pada harta lalu masuk pada sedekah dan sebagainya," katanya, Rabu (6/4/2022) pagi.
Jazir pun mengatakan ia ingin jamaah Masjid Jogokariyan dan masyarakat sekitar menjadi mandiri. Hal itu yang membuat masjid yang terletak di Kecamatan Mantrijeron itu memberikan bantuan modal usaha kepada para jamaah.
"Kami juga mendorong jamaah untuk berusaha, jadi kas masjid itu kami gunakan untuk modal usaha jamaah. Program kami adalah mengubah Mustahik menjadi Muzakki," katanya.
"Kami juga melihat ketika ibadah jamaah itu bagus, muamalahnya juga bagus," kata Jazir.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait